Kamis, 17 Juli 2025 | 04:33
COMMUNITY

Fajar Irawan Berpulang, Sosok Pekerja Senyap yang Penuh Kepedulian

Fajar Irawan Berpulang, Sosok Pekerja Senyap yang Penuh Kepedulian
Almarhum Fajar Irawan (Dok PGTT)

ASKARA – Kabar duka menyelimuti dunia persahabatan dan kegiatan sosial tanah air. Fajar Irawan, seorang sahabat yang dikenal rendah hati dan berdedikasi tinggi, berpulang ke rahmatullah pada Jumat pagi, 20 Juni 2025, pukul 07.37 WIB.

Kepergian Fajar menjadi duka mendalam bagi banyak sahabat yang pernah bersinggungan dengannya, baik dalam kegiatan komunitas, sosial, maupun keseharian yang sederhana namun penuh makna.

Kenangan akan Fajar terpatri dalam sejumlah pertemuan, seperti yang terjadi beberapa bulan lalu di kediaman Farhan Hermawan, kawasan Cipanas. Malam itu, Fajar bersama Antonius Bramantoro dan Husni Gembul, bersua dengan Cak Herry Sarsongko Ludiro dan beberapa sahabat lainnya. Momen langka itu dikenang sebagai perjumpaan penuh rasa dan kehangatan.

“Fajar memang bukan tipe banyak bicara. Tapi ia selalu bisa diandalkan. Sedikit bicara, banyak bekerja,” kenang TB Adhi, salah satu sahabatnya.

Fajar dikenal pula sebagai sosok yang tak pernah menyombongkan latar belakangnya, meskipun merupakan penerus pengelola Panti Asuhan Permata Hati di Ciparigi, Bogor Utara. Panti tersebut selama ini menjadi tempat singgah para sahabat komunitas Pers Gas Tipis Tipis (PGTT) dalam berbagai perjalanan mereka.

Kenangan sederhana juga tertinggal dalam momen kebersamaan, saat Fajar memilih lauk makan malam tanpa banyak bicara. “Ini sate kambing, ini kikil,” katanya singkat. Selebihnya, ia membiarkan suasana mengalir apa adanya, penuh kehangatan.

Sosok Fajar juga begitu melekat dalam ingatan sahabat-sahabat di acara penghargaan Forum Wartawan Hiburan (Forwan) untuk legenda musik Indonesia, yang digelar di Auditorium RRI Jakarta. Ketika itu, kehadirannya memberi kesan mendalam atas ketulusan dan komitmennya.

Kini, kawan baik itu telah pergi lebih dulu. Dalam hari yang baik, penuh berkah. Kepergiannya menyisakan duka, tetapi juga pengingat akan makna kehadiran, ketulusan, dan kesetiaan dalam persahabatan.

Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu anhu.

Semoga amal baik dan perhatian yang ditinggalkan Fajar menjadi kenangan yang terus hidup dan menginspirasi. Sebab dalam perjalanan hidup, hanya Tuhan yang tahu kapan saatnya kita berhenti, dan berpulang.

 

Komentar