ASKARA - Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan meletus pada Selasa (17/6) pukul 17.35 WITA. Letusan ini mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi lebih dari 11 kilometer ke udara, menjadi yang tertinggi sejak erupsi terakhir pada November 2024.

Meski tidak terdengar suara letusan yang menggelegar, getaran yang ditimbulkan cukup kuat hingga menyebabkan kepanikan warga di sekitar wilayah terdampak.

“Getarannya terasa seperti mau runtuh. Padahal bunyi letusannya tidak terlalu besar, tapi semburan materialnya paling tinggi dan paling banyak sejauh yang saya amati dari letusan-letusan sebelumnya,” ujar Kepala Desa Hokeng Jaya, Gabriel Namang, Rabu (18/6).

Situasi semakin menegangkan saat warga yang berada di tenda-tenda pengungsian mulai panik dan berhamburan keluar posko saat guncangan terasa.

“Warga di posko sangat panik dan berlarian keluar tenda,” lanjut Gabriel menggambarkan suasana mencekam yang terjadi sesaat setelah letusan.

Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa maupun kerusakan akibat letusan tersebut. Pihak berwenang masih memantau perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi dan mengimbau warga untuk tetap tenang, namun waspada, serta mematuhi arahan dari petugas di lapangan.

Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia dan terus diawasi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Warga diimbau menjauhi area radius berbahaya dan menggunakan masker untuk menghindari dampak abu vulkanik.