Senin, 16 Juni 2025 | 07:38
NEWS

Petani Keringatan di Timur, Menteri Sibuk Cicip Garam Internasional

Petani Keringatan di Timur, Menteri Sibuk Cicip Garam Internasional
Menko Pangan, petani garam, tokoh muda NTT (Dok Askara)

ASKARA - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, kembali membuka keran impor garam industri, dengan janji manis: swasembada garam pada 2027. Namun, langkah ini justru mendapat sorotan pedas dari tokoh muda asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Marianus Wilhelmus Lawe.

"Kalau mau swasembada garam, kenapa solusinya malah impor? Ini seperti mau kenyang tapi terus makan gambar nasi," sindir Marianus melalui pesan yang di terima media ini, pada 17 Mei 2025.

Menurutnya, kebijakan impor garam menunjukkan Menko Pangan lebih percaya pada garam luar negeri daripada petani lokal yang sudah berkeringat asin sejak pagi. 

"Mungkin Pak Zul belum pernah mencium bau keringat petani garam di Pulau Timor, Sumba, Rote, Flores dan Lembarta. Beliau tahunya garam itu merek luar di rak supermarket," lanjutnya.

Marianus menegaskan, NTT memiliki potensi luar biasa sebagai lumbung garam nasional, namun yang terjadi justru pengabaian sistematis. 

"Sinar matahari kami 360 hari setahun, angin kencang bonus, tapi kenapa garam dari Australia dan India yang ditunggu-tunggu?" katanya dengan nada getir.

Ia pun menyarankan agar pemerintah segera berbalik arah dan menjadikan NTT sebagai pusat produksi garam nasional. 

"Daripada impor terus sambil berdoa 2027 bisa swasembada, mending investasi di NTT sekarang. Atau jangan-jangan, 2027 nanti kita malah ekspor air laut karena kehabisan ide?" imbuh Marianus.

"Kita ini bukan pelengkap penderita. Tanah kami asin, bukan karena gagal panen, tapi karena punya potensi. Tapi yang dijemput justru kapal-kapal garam dari luar negeri," ujar Marianus sambil menunjuk tambak garam yang lebih luas dari janji-janji kementerian.

Ia bahkan mencurigai, jangan-jangan Pak Zul pikir NTT itu singkatan dari Negeri Tak Terpakai. 

"Padahal kita ini seharusnya jadi National Tambak Terdepan!" tegasnya.

Sementara itu, Menko Pangan Zulkifli Hasan belum memberikan tanggapan, karena sedang sibuk mencicipi garam impor untuk memastikan kualitas internasionalnya.

 

 

Komentar