ASKARA - BBN Airlines Indonesia, maskapai penerbangan yang mulai beroperasi pada September 2024, resmi menutup seluruh rute penerbangannya di Indonesia. Keputusan ini diambil karena rendahnya tingkat keterisian penumpang serta perubahan strategi jaringan perusahaan.

Langkah penutupan ini diawali dengan penghentian rute Jakarta-Balikpapan pada 29 Oktober 2024. Rute ini awalnya diharapkan menjadi salah satu jalur utama yang menghubungkan pusat bisnis dan industri di Kalimantan dengan ibu kota. Namun, minimnya permintaan membuat maskapai kesulitan mencapai tingkat okupansi yang menguntungkan.

Situasi serupa terjadi pada rute Jakarta-Surabaya, yang dihentikan pada 15 Januari 2025. Padahal, rute ini merupakan salah satu jalur udara tersibuk di Indonesia. Sayangnya, BBN Airlines gagal menarik minat penumpang, dengan rata-rata keterisian hanya 43% sejak peluncuran hingga penutupan. Persaingan ketat dengan maskapai yang sudah lebih dulu mapan di segmen penerbangan domestik, serta faktor harga tiket yang kurang kompetitif, menjadi tantangan besar bagi maskapai ini.

Dengan penutupan kedua rute utama tersebut, BBN Airlines tidak lagi melayani penerbangan domestik di Indonesia. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengonfirmasi bahwa maskapai tersebut telah menghentikan seluruh operasionalnya di Tanah Air.

Keputusan ini menimbulkan pertanyaan mengenai strategi ekspansi maskapai baru di Indonesia, terutama dalam menghadapi persaingan ketat dengan pemain lama yang telah memiliki jaringan luas dan loyalitas pelanggan. Apakah ini menjadi pelajaran bagi maskapai lain yang ingin masuk ke pasar domestik, atau justru menjadi tanda bahwa industri penerbangan Indonesia semakin sulit dimasuki oleh pendatang baru? (Dwi Taufan Hidayat)