FKSB Sambut Baik Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang

ASKARA – Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB) menyampaikan apresiasi atas pelantikan dan pengukuhan Wali Kota Semarang Agustin Wilujeng dan Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin. Pelantikan yang dilakukan secara serentak oleh Presiden di Jakarta pada Kamis, 20 Februari 2025, ini disusul dengan tasyakuran dan serah terima jabatan di Balai Kota Semarang.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh politik dan masyarakat, termasuk anggota DPR RI, DPRD Jawa Tengah, DPRD Kota Semarang, serta para pemuka agama dan organisasi masyarakat (ormas). Beberapa di antaranya adalah Ketua FKSB AM Jumai, KH Hanif Isma’il, KH Anasom, KH Fachru Rozi, KH Hadlor Ihsan, KH Adnan, KH Suhindoyo, serta tokoh-tokoh lintas agama lainnya. Sebagai bentuk persatuan, acara juga diisi dengan doa lintas agama.
Pesan Wali Kota: Kolaborasi untuk Kemajuan Kota
Dalam pidato perdananya di sidang paripurna DPRD Kota Semarang, Agustin Wilujeng menegaskan komitmennya untuk mengabdi secara penuh kepada masyarakat, dengan didukung oleh lebih dari 16.000 Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan Kota Semarang yang lebih maju.
Agustin juga mengajak seluruh pihak untuk meninggalkan perbedaan politik setelah pilkada usai. "Persaingan dalam pemilihan kemarin seperti lomba. Setelah selesai, saatnya kita bersatu, bekerja bersama, dan membangun kota dengan semangat yang sama," ujarnya. Pernyataan ini mendapat sambutan tepuk tangan dari Joko Santoso, Ketua Partai Gerindra, yang merupakan salah satu kompetitor dalam Pilwakot Semarang.
Peran Strategis Ormas dalam Pembangunan Kota
Ketua FKSB Kota Semarang, AM Jumai, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan langsung ucapan selamat kepada Agustin dan Iswar. Ucapan itu ia sampaikan dalam dua kesempatan, yakni saat tasyakuran di Balai Kota dan dalam sidang paripurna DPRD Kota Semarang.
Menurut Jumai, lebih dari 460 ormas yang ada di Kota Semarang merupakan kekuatan besar dalam mendukung pembangunan daerah. "Ormas dan LSM bukan hanya sekadar mitra pemerintah, tetapi juga bagian dari elemen kontrol sosial. Jika kebijakan wali kota membawa manfaat bagi rakyat, tentu harus didukung. Namun, jika ada kebijakan yang merugikan, ormas wajib mengingatkan," tegasnya.
Tantangan dan Harapan bagi Pemimpin Baru
Dalam kesempatan yang sama, Jumai juga menyoroti berbagai tantangan yang akan dihadapi pemimpin baru Kota Semarang, terutama setelah kasus hukum yang menimpa wali kota sebelumnya, Mbak Ita, dan suaminya. Ia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran penting agar kepemimpinan yang baru lebih berhati-hati dalam menjalankan amanah.
Jumai juga menekankan pentingnya soliditas antara wali kota dan wakil wali kota agar dapat menjalankan kepemimpinan secara efektif hingga akhir masa jabatan di tahun 2030. "Kami berharap kepemimpinan ini membawa keberkahan dan manfaat bagi seluruh warga Kota Semarang," pungkasnya. (Dwi Taufan Hidayat)
Komentar