Minggu, 16 Maret 2025 | 06:48
NEWS

Prof Rokhmin Dahuri Apreasiasi Inovasi Prof. Zainal Abidin, Teknologi Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Organik

Prof Rokhmin Dahuri Apreasiasi Inovasi Prof. Zainal Abidin, Teknologi Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Organik
Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS

ASKARA - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS mengapresiasi mengapresiasi inovasi anak bangsa yang mampu mengolah sampah menjadi pupuk organik dengan sistem yang terintegrasi dengan peternakan dan perikanan. Teknologi ini, seperti yang dikembangkan oleh Prof. Zainal Abidin dari Institut Teknologi Bandung (ITB) telah terbukti menjadi solusi nyata untuk pertanian berkelanjutan.

Teknologi ini berhasil mengolah sampah organik menjadi pupuk organik yang tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan.

"Salah satu contoh nyata dari teknologi ini adalah yang dikembangkan oleh Prof. Zainal Abidin dari Institut Teknologi Bandung (ITB)," ujar Prof Rokhmin Dahuri dikutip dari video keterangannya, Jum'at (7/2).

Menurut Prof. Rokhmin Dahuri, teknologi yang dikembangkan oleh Prof. Zainal Abidin ini adalah solusi nyata untuk pertanian berkelanjutan. Dengan menggunakan pupuk organik, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat merusak tanah dan lingkungan.

Dengan mengintegrasikan ketiga sektor ini, sistem ini menciptakan siklus tertutup yang saling mendukung dan ramah lingkungan. Teknologi ini tidak hanya bermanfaat bagi produktivitas pertanian, tetapi juga memperkuat keberlanjutan ekonomi dan ekologis, yang sangat penting dalam upaya mencapai ketahanan pangan di Indonesia.

"Inovasi semacam ini tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga meningkatkan efisiensi di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan secara berkelanjutan," kata Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - IPB University itu.

Diharapkan, melalui penerapan teknologi yang berkelanjutan dan terintegrasi ini, Indonesia dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, sambil memberikan peluang untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan keberlanjutan ekonomi bagi masyarakat petani dan peternak.

"Hal ini, menunjukkan bahwa anak bangsa memiliki kemampuan dan kreativitas untuk mengembangkan solusi inovatif untuk permasalahan lingkungan dan pertanian," tegas anggota Dewan Penasihat Ilmiah Internasional Pusat Pengembangan Pesisir dan Laut, Universitas dari Bremen, Jerman itu.

Dengan demikian, Prof. Rokhmin Dahuri berharap bahwa teknologi ini dapat lebih luas dikembangkan dan diaplikasikan di lapangan, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pertanian berkelanjutan dan lingkungan.

Teknologi Zero Waste

Ir. Akhmad Zainal Abidin, M.Sc., Ph.D, (Dosen Kelompok Penelitian Perancangan dan Pengembangan Produk Teknik Kimia) dan timnya telah mengembangkan teknologi yang inovatif untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik dengan sistem yang terintegrasi dengan peternakan dan perikanan. Teknologi ini dikenal sebagai Masaro Technology atau Teknologi Zero Waste.

Dikutip dari https://itb.ac.id/news/read/57865/home/organic-waste-management-with-masaro-itb-method, proses teknologi Masaro, antara lain:

Pertama, Pemilahan Sampah: Sampah diperiksa dan dipilah menjadi beberapa kategori, seperti sampah organik cepat membusuk, sampah organik lambat membusuk, sampah yang bisa dibakar, dan sampah daur ulang.

Kedua, Pengolahan Sampah Organik: Sampah organik cepat membusuk diproses menjadi pupuk organik cair atau suplemen pakan organik cair.  Sampah organik lambat membusuk diproses menjadi kompos.

Ketiga, Penggunaan Hasil Pengolahan: Pupuk organik dan kompos yang dihasilkan digunakan sebagai media tanam, sementara produk dari sampah yang bisa dibakar digunakan untuk menghasilkan bahan bakar cair, pestisida, dan media tanam lainnya.

Keempat, Integrasi dengan Peternakan dan Perikanan: Produk-produk yang dihasilkan dari teknologi ini digunakan dalam peternakan dan perikanan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitasā½.

Manfaat Teknologi Masaro, yaitu:

Pengurangan Limbah: Teknologi ini membantu mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Peningkatan Produktivitas: Produk-produk yang dihasilkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, peternakan, dan perikanan.

Pengurangan Biaya: Dengan memanfaatkan sampah sebagai sumber daya, biaya pengelolaan sampah dapat dikurangi.

Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan: Teknologi ini mendukung prinsip ekonomi berkelanjutan dengan mengubah sampah menjadi produk bernilai tinggi.

Teknologi ini telah terbukti efektif dan telah diterapkan di berbagai daerah, termasuk kampus ITB dan beberapa desa di Indonesia. Dengan adanya teknologi ini, kita dapat lebih bijaksana dalam mengelola sampah dan memanfaatkannya untuk kebaikan bersama.

Komentar