Senin, 17 Maret 2025 | 08:18
NEWS

Ketua Umum Pikad: Hukum Harus Tegak Tanpa Pandang Bulu

Ketua Umum Pikad: Hukum Harus Tegak Tanpa Pandang Bulu
Ketua Umum Pikad, Prof. Hiro Taime (Dok Askara)

ASKARA - Ketua Umum LSM DPP Pijar Keadilan Demokrasi (Pikad), Prof. Hiro Taime, menegaskan bahwa penegakan hukum di Indonesia harus berjalan tanpa pandang bulu. Menurutnya, siapa pun yang melanggar hukum, termasuk presiden, mantan presiden, hingga pejabat tinggi negara, harus tetap diproses secara adil sesuai dengan konstitusi yang berlaku. Ia menyoroti pentingnya kesadaran kolektif dalam memperbaiki kondisi hukum dan moral bangsa.

Dalam pernyataannya, Hiro Taime menekankan bahwa para aparatur negara memiliki sumpah dan janji jabatan yang diikrarkan di bawah kitab suci. Hal ini, katanya, seharusnya menjadi pengingat bahwa segala tindakan mereka akan dipertanggungjawabkan tidak hanya kepada rakyat, tetapi juga kepada Tuhan. "Jika hukum dan moralitas rusak, maka pemerintahan pun akan kehilangan kepercayaan rakyat," tegasnya, Minggu (2/2).

Ia juga menyoroti pentingnya sistem trias politika yang terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif, yang seharusnya bekerja secara independen dalam menjaga keseimbangan negara. Hiro mengingatkan bahwa hukum harus menjadi panglima yang mengatur semua warga negara tanpa kecuali. Ia menilai bahwa indikasi penyimpangan hukum semakin marak, sehingga perlu ada perbaikan sistemik untuk mengembalikan marwah hukum di Indonesia.

Lebih lanjut, Hiro menyoroti berbagai kasus yang mencerminkan lemahnya sistem hukum di Tanah Air. Ia menilai bahwa jika kondisi ini terus dibiarkan, Indonesia akan semakin dekat pada kehancuran hukum dan moral. "Jika kita tidak bertindak sekarang, maka bangsa ini akan terus terjebak dalam ketidakadilan yang berkepanjangan," ujarnya.

Sebagai solusi, Hiro Taime mengajak seluruh elemen bangsa untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem hukum dan pemerintahan. Ia menegaskan bahwa hukum harus ditegakkan secara konsisten agar dapat mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. "Jangan lagi ada kepentingan pribadi yang mengorbankan kebenaran. Sudah saatnya kita kembali kepada nilai-nilai luhur bangsa dan menjalankan amanah konstitusi dengan sebenar-benarnya," pungkasnya.

 

 

Komentar