Senin, 10 Februari 2025 | 14:39
OPINI

Gen Z dan Healing

Gen Z dan Healing
Oleh : Bunga Gesyarini
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Lampung
 
ASKARA - Gen Z atau sebutan untuk generasi yang lahir di tahun 1997-2012 sering kali dianggap sebagai kaum yang lemah dalam hal kesehatan mental aka mental health, walaupun tidak semuanya begitu. Diambil dari Kompas.com, beberapa karakteristik dari Gen Z yaitu Ambisius, Digital-Native, dan juga Percaya Diri. I think that’s right. Meski dikenal begitu, banyak dari mereka ini yang sebenarnya berjuang menghadapi kecemasan dan juga ekspektasi yang cukup tinggi dari orang rumahnya. Dan juga tekanan dari media sosial yang sering dianggap menjadi tuntutan untuk tampil sempurna. Hal itu yang menyebabkan Gen Z dinilai sebagai generasi lemah yang dikit-dikit Healing, padahal itu cara mereka untuk menikmati hidup. 
 
Tapi sebenarnya, orang-orang harusnya nggak bisa langsung ngejudge gitu aja kan ya? Kayak, healing itu bukan berarti kita lemah, liat sisi positifnya aja. Siapa tau buat sebagian orang adalah bentuk self-care untuk bertahan hidup di tengah-tengah hal yang membuat mereka stress, entah itu nonton konser, jajan, ngobrol sama temen, pergi keluar, atau me time. Hal-hal itu adalah cara kita sebagai Gen Z (tapi bisa untuk semua orang juga) untuk lebih bisa mengelola diri dan juga menjaga kesehatan mental, yang sering kali dianggap sepele bagi sebagian orang. Emang bener sih kalo dibandingin generasi sebelumnya, Gen Z lebih terkenal terbuka tentang masalah mental health, bukan berarti kita nggak kuat juga, justru itu sebagai tanda kalau Gen Z sadar betapa pentingnya menjaga agar hidup bisa balance. 
 
Selain itu, dengan tekanan yang ada, wajar jika Gen Z mencari cara untuk meredakan stress. Healing bisa jadi saat penting untuk refleksi diri, memperbaiki mood, dan prepare menghadapi tantangan selanjutnya. Dan ini bukan cuma buat Gen Z, tapi juga pelajaran buat semua orang bahwa menjaga kesehatan mental itu penting. Malah, kalau dipikir-pikir, kemampuan buat nyari cara healing sendiri juga jadi salah satu tanda keberanian dan kecerdasan emosional, lho. Itu bukti bahwa Gen Z tahu kapan mereka butuh istirahat dan kapan mereka harus gaspol lagi. Dengan kata lain, bukannya lemah, kita justru kuat karena kita tahu cara merawat diri sendiri di tengah segala tekanan. Daripada terus-terusan nahan beban sampe akhirnya burnout, lebih baik kan ngasih diri sendiri waktu buat healing dan balik lagi dengan energi yang lebih segar.
 
So, ayo lebih mulai peka terhadap diri sendiri, dan juga jangan ragu buat ngambil waktu untuk healing (tapi selesain dulu yang harusnya diselesain, tugas, kerjaan, dan yang lainnya). Lebih baik kita jadi generasi yang tahu cara gimana ngurus diri sendiri, daripada stuck diem aja nahan beban di pundak nanti akhirnya malah burnout. Heal your way and own your mental health journey!
 
 

Komentar