Pegawai PLBN Motaain Ikut Misa Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam di Kapela Santo Mikhael Seroja

ASKARA – Dalam rangka merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam pada Minggu (24/11/2024), Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) unit pengelola Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain mendapatkan kepercayaan untuk menjadi petugas liturgi dalam Misa yang digelar di Kapela Santo Mikhael Seroja, Motaain.
Perayaan ini dipimpin oleh Romo Kayetanus Un, PR, dengan dihadiri oleh umat Katolik dari berbagai kalangan yang tampak penuh semangat dan antusias.
Kepala PLBN Motaain, Maria Fatima Rika, S.STP, yang juga turut ambil bagian dalam misa tersebut, menjelaskan bahwa persiapan untuk perayaan ini sudah dilakukan sejak satu minggu sebelumnya.
Rika mengungkapkan, seluruh keluarga besar PLBN Motaain, yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Pendukung Operasional (TPO), terlibat dalam latihan intensif untuk memastikan kelancaran jalannya misa.
"Sebelum pelaksanaan misa, kami sudah mempersiapkan segala hal terkait petugas liturgi. Semua pihak dari ASN, TPO, hingga keluarga pegawai turut serta dalam latihan. Kami sangat berbangga bisa berpartisipasi dalam perayaan ini," ujar Maria Fatima Rika seusai misa.
Rika menambahkan bahwa petugas liturgi pada perayaan tersebut terdiri dari beberapa elemen yang saling berkolaborasi. Paduan suara (koor) yang mengiringi jalannya misa, misalnya, dibawakan oleh keluarga besar BNPP yang terdiri dari PNS, Supporting Staf (SS), TPO, serta suami/istri pegawai mereka.
Paduan suara ini dipimpin oleh Natalia Liuk dan Ose Manek, sementara Damianus Luan, seorang Tenaga Kebersihan di PLBN Motaain, bertindak sebagai pemazmur.
"Petugas liturgi lainnya adalah Lektor yang diwakili oleh Kasubid Administrasi Umum Maria Elisabeth Kimar Berek bersama Claria Berek, Tenaga Admin PLBN Motaain. Selain itu, kami juga melibatkan putra-putri altar dari Sekami Stasi Seroja sebagai bagian dari upacara liturgi," jelas Rika.
Rika juga turut berperan sebagai penghantar barang persembahan bersama Kasubid Kebersihan dan Keamanan Yonathas Mau Buti, serta Kasubid Faspel Lintas Batas Negara Wilhelmus Mone. "Kami semua berkomitmen untuk menjadikan misa ini berjalan lancar dan memberikan penghormatan terbaik bagi Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam," imbuh Rika.
Misa yang berlangsung khidmat tersebut semakin meriah dengan kehadiran umat Katolik yang memenuhi Kapela Santo Mikhael Seroja. Umat yang hadir tampak sangat antusias mengikuti setiap rangkaian ibadah, mulai dari pembukaan hingga homili yang disampaikan oleh Romo Kayetanus.
Dalam homilinya, Romo Kayetanus Un menyampaikan pesan mendalam mengenai makna dari Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Ia mengajak umat untuk merenungkan arti kekuasaan Kristus yang lebih dari sekadar kedudukan. Menurutnya, Kristus adalah Raja yang memimpin dengan cinta dan kasih sayang kepada umat-Nya.
“Kristus tidak hanya berkuasa sebagai Raja atas alam semesta, tetapi juga mengajarkan kita untuk menjadi pelayan bagi sesama. Sebagai pengikut-Nya, kita diajak untuk meneladani sikap rendah hati dan kasih yang diberikan Kristus kepada umat-Nya,” ungkap Romo Kayetanus dalam homilinya.
Selain itu, Romo Kayetanus juga mengingatkan umat untuk menghidupi iman mereka dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang konkret, yaitu dengan mengutamakan cinta kasih terhadap sesama, tidak hanya di dalam gereja tetapi juga dalam hubungan sosial dan keluarga.
Sementara itu, Kapela Santo Mikhael Seroja, yang menjadi tempat pelaksanaan misa, memiliki sejarah yang cukup berarti bagi masyarakat setempat. Kapela ini dibangun oleh BNPP pada September 2019 sebagai bagian dari program pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste. Sebagai lembaga yang mengoordinasikan pengelolaan PLBN di seluruh Indonesia, BNPP memastikan bahwa aspek keagamaan dan sosial budaya tetap mendapat perhatian dalam pembangunan fasilitas di perbatasan.
“Kapela ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol kerukunan antarwarga negara. Kami berharap melalui kegiatan seperti ini, hubungan sosial antara warga Indonesia dan Timor Leste di kawasan perbatasan semakin harmonis,” ujar Rika.
Perayaan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam yang digelar di Kapela Santo Mikhael Seroja ini menjadi bukti nyata dari sinergi antara BNPP dan masyarakat setempat. Selain memberikan kontribusi dalam pembangunan fisik, BNPP juga turut serta dalam memelihara nilai-nilai religius dan sosial di daerah perbatasan.
Rika menambahkan, melalui kegiatan liturgi ini, BNPP berharap dapat terus mempererat hubungan dengan masyarakat, baik dari segi sosial, budaya, maupun agama. "Kami ingin menjadi bagian dari masyarakat yang bukan hanya berperan dalam hal administratif, tetapi juga memberi dampak positif dalam kehidupan sosial mereka," tutup Rika.
Dalam kesempatan yang sama, umat yang hadir juga mengungkapkan rasa terima kasih atas pelaksanaan misa yang berjalan dengan sangat baik. Beberapa di antaranya menyatakan, mereka merasa terberkati bisa merayakan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam dengan penuh sukacita di Kapela Santo Mikhael Seroja yang bersejarah ini.
"Ini adalah pengalaman yang sangat mengesankan. Misa hari ini penuh dengan kebersamaan dan semangat yang luar biasa. Kami berharap semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga," ungkap salah seorang umat yang hadir.
Dengan suksesnya perayaan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam ini, BNPP melalui PLBN Motaain membuktikan komitmennya tidak hanya dalam pengelolaan pos lintas batas negara, tetapi juga dalam menjaga keharmonisan sosial dan memperkuat nilai-nilai spiritual di wilayah perbatasan.
Komentar