Dr. Ponco Dukung DPR RI Bentuk Panja Bullying Pendidikan Dokter Spesialis
ASKARA — Dr. Ponco Agus Prasojo, Sp.B-KBD MARS, seorang ahli bedah digestif terkemuka di Indonesia, dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Komisi IX DPR RI untuk membentuk Panitia Kerja (Panja) dalam rangka mengakhiri praktik bullying di lingkungan pendidikan dokter spesialis.
Langkah ini dinilai sebagai upaya penting dalam membangun masa depan kesehatan Indonesia yang lebih adil dan berkualitas.
Dr. Ponco menyampaikan bahwa pembentukan Panja oleh Komisi IX merupakan langkah strategis untuk menangani secara serius isu bullying yang telah lama menjadi momok dalam pendidikan kedokteran di Indonesia.
"Bullying dalam pendidikan dokter spesialis adalah masalah serius yang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Ini adalah masalah yang berdampak langsung pada kualitas dokter yang dihasilkan dan, pada akhirnya, pada pelayanan kesehatan yang diterima masyarakat," ujar Dr. Ponco.
Sebagai dokter yang memiliki pengalaman luas di bidang bedah digestif dan aktif dalam berbagai program kesehatan nasional, Dr. Ponco menegaskan bahwa budaya bullying harus dihapuskan dari semua tingkatan pendidikan medis. Ia menambahkan bahwa para calon dokter spesialis harus ditempa dalam lingkungan yang mendukung, sehingga mereka dapat berkembang dengan optimal tanpa tekanan psikologis yang merugikan.
"Dengan adanya PANJA yang dibentuk oleh Komisi IX, saya yakin kita dapat menggali lebih dalam akar masalah dan menemukan solusi yang efektif untuk mengakhirinya. Ini adalah investasi jangka panjang dalam dunia kesehatan kita, di mana kita memastikan bahwa generasi dokter berikutnya tumbuh dalam lingkungan yang sehat, profesional, dan penuh rasa hormat," lanjut Dr. Ponco.
Panja ini diharapkan akan bekerja untuk mengevaluasi dan merumuskan kebijakan yang tegas dalam menangani kasus bullying, serta menyusun rekomendasi untuk perbaikan sistem pendidikan dokter spesialis di Indonesia. Dr. Ponco juga berharap bahwa hasil kerja Panja ini akan memberikan dampak signifikan dan menjadi landasan bagi reformasi yang lebih luas dalam dunia pendidikan kedokteran di Tanah Air.
"Kita harus berkomitmen untuk tidak hanya menghentikan praktik bullying, tetapi juga untuk membangun sistem yang mendukung keberhasilan semua dokter muda, sehingga mereka dapat melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan kemampuan terbaik mereka," tutup Dr. Ponco.
Pernyataan Dr. Ponco ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk para dokter muda dan mahasiswa kedokteran yang selama ini merasa terintimidasi oleh praktik-praktik tidak sehat dalam pendidikan mereka.
Dengan dukungan penuh dari tokoh medis berpengaruh seperti Dr. Ponco Agus Prasojo, harapan akan terciptanya lingkungan pendidikan dokter yang lebih baik dan humanis semakin besar, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Komentar