Sabtu, 27 April 2024 | 22:31
COMMUNITY

Nono Sampono Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di SMAN 12 Ambon

Nono Sampono Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di SMAN 12 Ambon
Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di SMAN 12 Ambon

ASKARA - Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan di SMAN 12, Kota Ambon, Kamis (7/3).

Dalam acara tersebut, Nono Sampono menekankan pentingnya empat pilar kebangsaan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, khususnya di wilayah Ambon, Maluku. 

“Sosialisasi ini akan terus dilakukan sebagai upaya memberikan pemahaman konsep landasan empat pilar berbangsa dan bernegara sekaligus merawat kerukunan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Nono.

Sebab, menurutnya hubungan sesama umat beragama harus dilandasi toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, terutama para pelajar dan generasi muda. Kerukukan antar umat beragama bersumber dari 4 pilar kebangsaan yang telah menjadi landasan pokok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Adapun, empat pilar kebangsaan itu meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Nono Sampono mengajak semua siswa dan guru untuk dapat menggugah semangat persaudaraan dan persatuan, serta menyebarluaskan nilai-nilai kebajikan dimulai dari lingkungan sekolah. 

“Tanpa adanya toleransi dan kerja sama yang baik antar siswa dan guru, kerukunan di sekolah tidak mungkin terwujud, oleh karenanya empat pilar bangsa merupakan sarana yang menjadi payung bersama bagi seluruh warga negara dalam menjalin kerukunan antar umat beragama dalam lingkup yang lebih luas,” jelasnya. 

Selain itu, Nono Sampono juga berpesan agar melalui sosialisasi yang digelar, peserta semakin sadar sebagai warga negara punya kewajiban untuk terus meningkatkan potensi diri, sehingga mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara.

“Mari kita tingkatkan potensi diri kita dan memberikan kontribusi dalam kehidupan sehari hari, sekecil apapun kontribusi kita bagi lingkungan sangat berharga bagi negara kita,” pesannya.

Menurut Nono, Empat pilar kebangsaan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

“Kerukunan umat beragama di Indonesia bukanlah hal baru. Sikap ramah tamah, gotong royong dan toleransi sudah menjadi karakter sejak zaman nenek moyang dahulu. Ini merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan,” katanya.

Dengan komitmen yang kuat itu, maka mestinya tidak perlu lagi mempersoalkan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan (SARA). Kita juga harus terus bahu membahu untuk membendung sikap intoleransi yang dapat mengikis persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa dan negara. Pancasila tidak hanya berhenti dalam wacana semata. Melainkan harus menjadi gaya hidup dan semangat seluruh warga negara Indonesia. 

”Salah satu dari empat pilar itu adalah Pancasila. Ini adalah ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia, pertama kali dicetuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945. Artinya, Pancasila itu memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri,” jelasnya.
 
Mantan Kepala Basarnas ini juga menegaskan akan pentingnya menjaga 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Karena 4 pilar adalah pondasi negara Indonesia, maka dari itu pelaksanaan sosialisasi penting untuk di lakukan dengan tujuan agar masyarakat memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari - hari.

“Semoga kita, khususnya siswa SMAN 12 Ambon yang hadir saat ini, mampu menjaga toleransi dan eksistensi dalam beragama. Lebih dari itu semoga kita dapat menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan memulihkan kembali kehidupan berbangsa dan bernegara, kerukunan dalam beragama, suku, golongan dan ras dalam bingkai NKRI ,” harap Nono.

Nono Sampono juga mengimbau agar masyarakat dapat menjadikan puasa Ramadan sebagai wadah pemersatu umat. Untuk itu, seluruh pihak diharapkan dapat menjaga ketertiban dan keamanan. Menurutnya, puasa harus menjadi wadah pemersatu seluruh umat, di dalamnya ada banyak hal yang perlu diteladani, sekaligus momentum untuk merekatkan persaudaraan sesama anak bangsa. Terutama usai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Komentar