Minggu, 28 April 2024 | 14:25
NEWS

Legislator Golkar: Pelaku Industri Manufaktur Harus Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Legislator Golkar: Pelaku Industri Manufaktur Harus Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin

ASKARA - Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengatakan, Industri manufaktur berperan penting dalam upaya menggenjot nilai investasi. Sehingga, menurut, lanjut dia, hal itu akan menjadi menjadi sektor andalan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi secara nasional di tahun 2024 ini.

"Peran pelaku Industri sebagai salah satu pilar kunci dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 dan era digitalisasi saat ini," tandas Mukhtarudin, Selasa (5/3/2024).

Untuk itu, politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini berharap aktivitas industri senantiasa konsisten memberikan efek berantai yang luas bagi perekonomian baik di daerah maupun nasional.

Untuk diketahui, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan produktivitas industri manufaktur di tanah air masih menunjukkan geliat yang positif. 

Sejumlah produsen mengalami kenaikan produksi karena didorong oleh permintaan baru khususnya di pasar domestik. 

Hal ini seusai data yang dirilis oleh S&P Global. Data tersebut menunjukkan bahwa capaian Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia tetap berada dalam fase ekspansi pada Februari 2024 yakni sebesar 52,7.

"Jadi, kami sangat mengapresiasi para pelaku industri manufaktur di Indonesia yang masih memiliki kepercayaan tinggi dalam menjalankan usahanya secara impresif di tengah situasi ekonomi dan politik global yang belum stabil,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

Menperin optimistis, ekonomi nasional saat ini masih cukup tangguh, meskipun negara-negara maju sedang mengalami resesi, seperti Jepang dan Inggris.

Namun, kata Agus, penguatan ekonomi saat ini sejalan dengan kinerja positif dari industri manufaktur yang menjadi kontributor paling besar terhadap PDB nasional. 

“Oleh karena itu, perlu perhatian lebih untuk meningkatkan performa sektor industri manufaktur melalui kebijakan-kebijakan yang strategis,” tutur Agus.

Komentar