Rabu, 01 Mei 2024 | 05:58
NEWS

Masyarakat Marah! Lambang Kota Sungai Penuh Diinjak-injak

Masyarakat Marah! Lambang Kota Sungai Penuh Diinjak-injak
Lambang Kota Sungai Penuh diinjak-injak, Pelecehan luar biasa terhadap agama, adat istiadat dan budaya (Dok Ask)
ASKARA - Lambang Kota Sungai Penuh merupakan simbol budaya dan kearifan lokal, melekat pada setiap masyarakat yang menjunjung tinggi adat istiadat dan keimanan pada sang pencipta Allah SWT. Setiap gambar pada lambang Kota Sungai Penuh mengandung makna yang dalam, antara lain lambang masjid dan gong.
 
Masjid dengan tiga atap adalah simbol tiga filosofi kehidupan masyarakat di Kota Sungai Penuh yaitu, beriman kepada Tuhan (Allah SWT), empat kaum yang bersatu dan tiga pusaka yang dijaga oleh masyarakat.
 
Delapan pintu pada masjid melambangkan delapan pucuk larangan dan undang undang. Gong melambangkan masyarakat Kota Sungai Penuh yang menjaga dan mempertahankan kebudayaan, selain itu masyarakat juga bermusyawarah untuk mencapai mufakat.
 
Kini lambang Kota Sungai Penuh yang menjadi kebanggaan masyarakatnya sudah dilecehkan serta diinjak-injak. Lambang tersebut dipasang pada penutup pintu air di trotoar lingkar lapangan merdeka.
 
Pada lingkar lambang tertulis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Sungai Penuh. Masyarakat beraksi terhadap pelecehan pada lambang Kota Sungai Penuh ini.
 
Ady Praja ketua PWI kota sungai penuh mengecam keras atas tindakan Dinas Pekerjaan Umum kota Sungai Penuh dalam meletakkan Lambang kota sungai penuh di trotoar. Menurutnya, ini jelas penghinaan dan pelecehan bukan nya mudah seperti membalikkan telapak tangan dalam membentuk Kota sungai penuh.
 
"Alek kadis PU kan orang terpelajar pejabat, masa pemikirannya seperti itu dan Kabidnya Teguh. 
Kita minta Walikota Sungai Penuh untuk membentuk tim khusus dalam menyikapi pelecehan terhadap lambang kota sungai penuh ini. Bila perlu copot Kadis PU dan Kabid Tata ruang karena ini lambang Kota Sungai Penuh yang melambangkan masyarakat Kota sungai penuh. Sama saja menginjak-injak masyarakat kota sungai penuh," sergah Ady.
 
Sementara, masyarakat mengatakan ini adalah pelecehan terhadap agama, pelecehan terhadap adat istiadat dan budaya masyarakat yang dijunjung tinggi selama ini. Kami minta lambang Kota Sungai Penuh segera dibongkar jangan diletakkan di bawah.
 
Ketua lembaga Adat Kota Sungai Penuh, Maipendri juga mengatakan hal ini tidak benar dan mereka akan melaporkan ke Walikota.
 
Feri Siswandi, Dosen STIE Sungai Penuh juga turut betkomentar di kolom laman Facebook. Menurutnya ini adalah perubahan yang tidak benar ini.
 
Sarli aprial, salah satu warga masyarakat Kota Sungai Penuh turut pula mengungkapkan uneg-unegnya. Dia merasa kecewa dengan apa yang teejadi pada lambang Kota Sungai Penuh.
 
Menurut salah satu Tokoh Adat Pondok Tinggi Eka Satria, Dpt. seharusnya lambang Kota Sungai Penuh diletakkan di tempat yang strategis dan tinggi karena melambangkan citra dan wibawa Kota Sungai Penuh, bukan diletakkan untuk diinjak.
 
"Ini penghinaan. Saya selaku masyarakat Kota Sungai Penuh mengecam keras atas tindakan Dinas Pekerjaan Umum kota Sungai Penuh. Perlu dicopot Kadis dan Kabid nya karena lalai dalam meletakkan sesuatu," tandasnya.
 

Komentar