Minggu, 19 Mei 2024 | 15:33
NEWS

Harga Bawang Merah Anjlok, Pemerintah Jangan 'Cuek' Terhadap Nasib Petani

Harga Bawang Merah Anjlok, Pemerintah Jangan 'Cuek' Terhadap Nasib Petani
Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo (tvp)

ASKARA - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Golkar, Firman Soebagyo mengaku kecewa dengan sikap Pemerintah khsusunya Menteri Pertanian dan Kepala Badan Pangan Nasional yang seakan-akan 'cuek bebek' dalam menanggapi kepedihan petani bawang merah saat ini sedang kesusahan karena harga bawang merahnya anjlok dipasaran.

Harga bawang merah di kabupaten Pati kini tengah terjun bebas. Di tingkat petani hanya Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu per kilogram

"Saya prihatin sekali akan nasib petani bawang merah kita kemarin mengontak saya sambil menangis-nangis mengadukan kalau harga bawangnya anjlok. Dan seketika itu saya langsung kontak Mentan tapi tidak merespon, lalu ke Dirjen Holtikultura tapi dia minta izin lagi rapat dan terakhir ke Kepala Bapanas lalu meminta nomor kontak petani ya. Dan ini harusnya  permerintah cepat tanggap mengatasi persoalan serius ini jangan susah untuk direspon," kata Firman, Sabtu (9/9/2023).

Legislator Golkar ini menyayangkan anjloknya harga kebutuhan pangan tersebut. Terlebih, baru kemarin dalam rapat pembahas anggaran dengan Bapanas untuk membuat rencana kerja lebih jelas demi menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan nasional sesuai tugas fungsinya.

"Karena itu, demi mengatasi harga bawang merah sedang anjlok sebaiknya pemerintah segera ambil tindakan cepat dengan stabilisasi harga dan melakukan pengendalian stop import," kata Firman.

Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar juga kembali mengingatkan adanya Elnino ini akan berdampak terhadap gagal panen sehingga penerintah harus serius menyusun roadmap ketahanan pangan nasional apalagi ini sudah ada warning bahwa dinegara lain seperti India pun sudah memerintahkan agar negaranya membuat kebijakan produksi pangan nasional tidak boleh untuk dieksport tetapi harus mengutamakan cadangan pangan nasionalnya.

"Pemerintah harus mencontohnya (kebijakan india soal cadangan pangan) dan menjadi perhatian serius khususnya kementerian/lembaga terkait urusan pangan agar tidak menyepelekan atau mengacuhkan persoalan pangan nasional seperti halnya bawang merah," kata Legislator asal dapil Jateng III meliputi Kab Pati, Rembang dan Blora tersebut.

Jika Pemerintah masih saja acuh terhadap pangan nasional dan tidak segera mengatasi dengan intervensi harga, ia khawatir petani akan mengalami kebangkrutan. 

Selain bangkrut, para petani juga dikhawatirkan akan terkena psikologisnya dan akhirnya berujung pada pemberhentian atau mogok tanam.

"Kalau ini terjadi maka ini ancaman serius ditengah-tengah krisis global," tandasnya. 

Sebelumnya, Abdul Rochim, Petani Bawang Merah asal Dukuh Pilang, Desa Tompamulya, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati mengatakan harga bawang merah di tingkat petani saat ini hanya Rp 10 ribu per kilogramnya. Menurut dia, baru kali ini harga bawang merah jauh dari harapan petani.

"Ini sangat merosot harganya, biasnaya kami jual bisa sampai Rp 20 ribu per kilogramnya. Selama puluhan tahun, baru kali ini harganya terjun bebas," kata dia. 

Komentar