OPINI
Andika Perkasa Layak ke Panggung Politik 2024?

ASKARA - Dalam beberapa hari ini media ramai membicarakan nama Andika Perkasa yang akan berpotensi memeriahkan kontestasi Pilpres tahun depan. Beberapa sumber mengatakan akan menjadi Ketua Tim Pemenangan dan yang lain menyebut bahwa mantan Panglima TNI ini akan menjadi Cawapres Ganjar Pranowo.
Dengan adanya rencana ini, kita perlu menyimak kembali, seberapa pantaskah Jenderal Andika untuk meramaikan kontestasi politik tahun 2024? Apakah karakter dan kinerja Jenderal Andika selama memimpin TNI cukup menjadi modal untuk berkiprah di panggung politik nasional, sementara ada mantan jenderal lain yang lebih senior telah mendahului ada disana.
Mari kita menyimak beberapa hal menonjol di publik selama Andika tampil sebagai pemimpin TNI.
Kepemimpinan Andika adalah perpaduan kepemimpinan lapangan dan akademisi yang komplit, profesional sebagai prajurit karena terus menjaga kondisi fisik yang prima, dan personality khas pemimpin Indonesia, murah senyum. Sejak turun dari jabatan Panglima TNI, Andika juga sangat elegan dan tidak grasa-grusu membuat move dalam menyikapi dinamika politik nasional menjelang tahun 2024. Padahal, Andika bisa sejak awal memanfaatkan posisinya sebagai Panglima TNI, namun itu tidak dilakukan.
Nah, mari kita nilai kinerja dan capaian Andika selama menjabat Panglima TNI. Bisakah hal ini menjadi modal untuk menaikkan popularitasnya di panggung politik?
Satu legacy mencolok dan harus publik akui dari sosok Andika adalah komitmen membangun budaya kerja TNI yang humanis dan egaliter di hadapan rakyat. Dialah yang mengimplementasikan semangat TNI yang “Dari Rakyat, oleh Rakyat dan untuk Rakyat” kedalam Indonesia modern. Jenderal Andika tidak segan-segan memberikan sanksi keras secara terbuka ketika pelanggaran terjadi. Hukum yang biasanya tumpul kedalam birokrasi dan tidak pro rakyat, berubah menjadi sangat transparan dan akuntabel ketika berhadapan dengan TNI.
Ketika lembaga pemerintahan lain sangat sulit ditembus ketika harus menegakkan hukum aparatnya, maka Jenderal Andika justru yang menjadi inisiator dalam organisasinya sendiri. Komitmen ini adalah sikap moral menonjol yang dibutuhkan ketika seseorang ada di panggung nasional.
Sosok Andika juga mengubah wajah TNI di Papua menjadi sangat humanis dengan mengedepankan operasi teritorial baru, diikuti dengan operasi militer secara terbatas. Jika sebelumnya wajah TNI begitu sangar, maka TNI menjadi sangat bersahabat, bukan hanya dengan masyarakat Papua, namun juga terhadap seluruh masyarakat Indonesia.
Andika juga mengembalikan marwah TNI untuk memiliki postur prajurit yang memiliki standar intelektualitas dan kondisi fisik yang prima. Dengan sederet pengalaman pendidikan luar negeri, kemampuan literasi yang besar, Andika membangun wawasan kepemimpinan, kinerja, serta berkomunikasi, diatas rata-rata generasi pemimpin militer saat ini. Maka, tak heran jika banyak perwira dan prajurit TNI yang berbadan tambun, kondisi fisik yang tidak terpelihara, tidak pernah menjaga literasi, menjadi was-was saat itu, karena akan mendapatkan teguran dari Andika.
Dengan kemampuan intelektualitas dan wawasan kebangsaan yang tinggi, Andika Perkasa juga sangat piawai merangkul militer dari negara-negara besar dan negara-negara sahabat untuk bekerjasama dengan TNI. Banyak sekali operasi dan latihan internasional terjadi dalam masa kepemimpinan Andika Perkasa. Pada masa kepemimpinan Andika Perkasa, hubungan TNI dengan AB negara-negara sahabat sangat hangat. Hubungan baik ini juga sangat terpelihara dengan lembaga lain seperti Kemhan, BIN, Polri. Hal ini karena budaya egaliter, equality before law, menghormati HAM, yang dibangun melalui kepemimpinan Jenderal Andika. “Jangan langgar hukum, dan jangan mengambil alih porsi dan peran lembaga lain,” ini yang sering disampaikannya kepada para perwira TNI.
Dari semua capaian kinerja Andika selama memimpin TNI, maka tiada gading yang tidak retak, ada beberapa hal yang memang masih belum tuntas, karena pendeknya masa jabatan Andika sebagai Panglima TNI. Andika telah berhasil mengawal arah pembangunan profesionalisme TNI, tidak hanya sekedar pada manajemen kekerasan atau “management of violence”, namun mampu membuat TNI bekerja secara profesional, aman dan egaliter pada tugas-tugas yang lebih luas, seperti penanganan bencana, penanganan konflik dalam negeri, misi perdamaian dan kemanusian, penanganan pandemi Covid, membantu tugas Polri, atau membantu pembangunan di daerah.
Jenderal Andika sangat layak dan pantas tampil di panggung politik nasional tahun 2024.
Dar Edi Yoga
Pendiri Beranda Ruang Diskusi
Komentar