Rabu, 24 April 2024 | 17:46
COMMUNITY

Prof. Rokhmin Dahuri: Tugas Ikhwanul Mubalighin Mengajak Manusia Kembali ke Jalan Allah

Prof. Rokhmin Dahuri: Tugas Ikhwanul Mubalighin Mengajak Manusia Kembali ke Jalan Allah
Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS

ASKARA - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS mengatakan, tahun 2010 menurut Bank Dunia dari 338 orang terkaya di dunia kekayaannya sama dengan 50 persen penduduk dunia ke bawah. Tapi pada tahun 2017 orang terkaya di dunia hanya 8 orang saja.

Hal tersebut disampaikan Prof. Rokhmin Dahuri pada acara silaturahmi keluarga besar Ikhwanul Muballighin Cirebon - Indramayu di Aula STID Al Biruni, Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jum'at, 5 Mei 2023.

"Berarti ketimpangan orang kaya dan miskin semakin melebar," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2001 – 2004 dalam tausiyah bertema "Merajut Ukhuwah untuk Mewujudkan Kepemimpinan Yang Amanah".

Selanjutnya, Prof. Rokhmin Dahuri mengungkapkan, Indonesia menduduki peringkat ke-3 sebagai negara dengan tingkat kesenjangan ekonomi tertinggi (terburuk) di dunia. Menurut laporan Credit Suisse’s Global Wealth Report 2019, 1% orang terkaya di Indonesia menguasai 44,6% kue kemakmuran secara nasional, sementara 10% orang terkaya menguasai 74,1%. Hingga 2021, peringkat Global Innovation Index (GII) Indonesia berada diurutan ke-87 dari 132 negara, atau ke-7 di ASEAN. 

"Sebagai contoh 0,6 persen orang kaya menguasai 70 persen lahan di Indonesia. Misalnya, perkebunan kelapa sawit," katanya.

Dalam pesannya, Prof. Rokhmin Dahuri yang juga Ketua Dewan Pakar Ikhwanul Muballighin mengingatkan tugas Ikhwanul Mubalighin, para ulama, para santri mengajak manusia kembali ke Jalan Allah. 

Karena persoalan ketimpangan sosial yang membahayakan peradaban dunia tidak terlepas dari sistem sosial dan ekonomi yang menggerakan dunia saat ini adalah riba.

"Islam secara tegas melarang riba. Buka QS Al Baqarah ayat 279. Kata Allah, kalau manusia tetap mempraktekkan riba, Allah dan Rasulnya akan memerangi," tandasnya.

Ternyata sekarang, lanjutnya, kebangkrutan sebuah negara termasuk Indonesia karena menjalankan riba.

“Betapa indahnya Islam praktek riba yang menyesengsarakan umat manusia seluruh dunia kalau dipraktekan diancam dengan neraka. Karena riba itu menjadi sumber masalah dari segala masalah kemanusiaan,” katanya.

Sebenarnya, jelas Prof. Rokhmin Dahuri, Indonesia merupakan salah satu negara yang disayangi oleh Allah. Karena paling kaya di dunia. "Cadangan 40 persen cadangan nikel di dunia ada di Indonesia. 

Karena itu, katanya, kebangkitan tanpa power akan lumpuh. "Maka orang Islam harus menguasai pemerintahan, sains dan ekonomi," tuturnya.

Untuk itu dia berharap pemimpin yang akan datang adalah sosok negarawan dan punya kemampuan. Jadi jangan ada orang Indonesia yang ingin menjadi presiden yang sebenarnya tidak kompatibel.

Apalagi, katanya, karena kita hidup di bumi Pancasila menurut ajaran masing-masing. Pemimpin yang beriman dan bertakwa akan yakin akhirat itu ada. Kehidupan abadi ada di akhirat bukan di dunia yang penuh sandiwara dan sementara.

“Kalau seseorang punya keyakinan bahwa akhirat itu ada kebahagian surga  dan siksa neraka, seorang negarawan punya kapatibilitas duniawi dan iman takwa yang kokoh. Dalam syariat Islam ada rukun iman takwa dan ketiga akhlak mulia,” terangnya.

Lalu, Prof. Rokhmin Dahuri mengungkapkan pengalamannya ketika selama 4 ½ tahun menteri pada pemerintahan KH. Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarno Putri. Menurutnya, dua periode  presiden itu membawa Negara yang tadinya menengah ke bawah menjadi Negara yang adil dan berdaulat. 

“Atau dalam bahasa Pak Jokowi menyebut Indonesia Emas 2045. Mungkin pada 2035 pun menjadi Negara baldatun toyyibatun wal ghofururrohim (Negeri yang baik dengan Rabb (Tuhan) yang Maha Pengampun),” ujar Duta Besar Kehormatan Kepulauan Jeju dan Kota Metropolitan Busan, Korea Selatan itu.

Komentar