Kamis, 25 April 2024 | 07:14
NEWS

Hadapi Kebrutalan KKB Papua

Habib Syakur: Cahaya Jenderal Besar Sudirman Harus Menyala di Tubuh Prajurit TNI

Habib Syakur: Cahaya Jenderal Besar Sudirman Harus Menyala di Tubuh Prajurit TNI
Habib Syakur

ASKARA - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan dan memberi semangat kepada prajurit TNI dalam menghadapi kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

“Saya sangat berduka ada prajurit TNI menjadi korban jiwa di Papua. Saya minta rakyat Indonesia terus memberikan doa dan dukungan spiritual kepada Prajurit TNI di Papua, untuk bisa membebaskan pilot Susi Air yang disandera,” ujar Habib Syakur kepada awak media di Jakarta, Rabu (19/4).

Menurut Habib Syakur, prajurit TNI harus tetap memiliki ruh dan cahaya perjuangan Jenderal Besar Sudirman dalam menjaga NKRI dan seluruh tumpah darah Indonesia.

“Saya berharap seluruh prajurit TNI tetap mengilhami ruh perjuangan jenderal besar Sudirman. Niscaya cahaya terang benderang dan semangat mempertahankan NKRI terus terpatri di parajurit TNI,” tegas Habib Syakur.

Ulama asal Malang Raya ini tidak sependapat jika dikatakan TNI butuh bantuan tentara asing untuk menghadapi KKB Papua.

Justru Habib Syakur sangat yakin, prajurit TNI mampu menyelesaikan persoalan KKB di Papua dengan cerdik, jeli, dan canggih.

“Jangan ragukan kemampuan TNI. Mari seluruh rakyat Indonesia dukung penuh TNI dalam menuntaskan KKB,” lanjutnya.

Habib Syakur mengingatkan bahwa Papua adalah milik Indonesia. Papua bukan milik orang lain, Papua bukan milik negara yang melakukan persekongkolan jahat untuk merebut wilayah NKRI.

“Papua milik Indonesia. Lihat Timor Leste, sudah pisah dari Indonesia tapi negaranya tak bisa berdaulat. Tetap terbelakang,” tukas Habib Syakur.

Seperti diberitakan, KKN Papua menyerang Pos Militer Mugi di Distrik Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu 15 April 2023 sore waktu setempat.

Dalam peristiwa serangan itu, 6 prajurit TNI dikabarkan gugur, dan sembilan lainnya dalam tawanan KKB, Sementara 21 anggota dari satuan Kostrad TNI belum diketahui nasibnya sampai saat ini.

Kabar mengenai penyerangan di Pos Mugi tersebut disampaikan melalui laporan kepada Panglima Divisi Kostrad-1 yang tersebar ke kalangan wartawan di Papua dan Jakarta.

Dalam laporan itu disebutkan serangan kelompok separatisme bersenjata di Papua, terjadi sekitar pukul 16:30 waktu Nduga.

“Penyerangan dilakukan terhadap Tim Badak-1, Badak-3, Candraca-2, Candraca-11 di Pos Mugi dengan KSTP (Kelompok Separatisme Terorisme Papua) saat pembersihan daerah di wilayah Mugi-Mam,” tulis laporan tersebut.

Adapun mengenai kerugian personel akibat penyerangan mematikan itu sebanyak 36 orang, terdiri dari 20 anggota YR 321/GT dan sebanyak 16 personel Kopassus.

“Keterangan: sembilan orang (personel) diduga tertangkap KSTP, 6 orang meninggal dunia, dan 21 orang belum diketahui,” bunyi laporan tersebut.

Komentar