Sabtu, 27 April 2024 | 04:26
NEWS

Bagaimana Kondisi Operasional Bandara Pascaerupsi Gunung Kerinci?

Bagaimana Kondisi Operasional Bandara Pascaerupsi Gunung Kerinci?
Gunung Kerinci di Perbatasan Jambi dan Sumatera Barat (Dok Pixabay)

ASKARA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memastikan infrastruktur bandara masih aman pascaerupsi Gunung Kerinci di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi, Rabu kemarin.

Bahkan, operasional penerbangan di bandara terdekat dari gunung dalam kondisi normal.

Bahkan, operasional penerbangan di bandara terdekat dari gunung dalam kondisi normal.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M. Kristi Endah Murni mengatakan pihaknya akan terus melakukan monitoring secara intensif dengan melibatkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia.

Termasuk, dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG), dan Penyelenggara Bandar Udara serta pihak terkait lainnya.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk mendapatkan informasi update perkembangan erupsi Gunung Kerinci. Sampai saat ini infrastruktur dan jalur penerbangan di bandara terdekat dengan sumber erupsi masih normal,” katanya kepada wartawan, Jumat, 13 Januari.

Berdasarkan informasi dari Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), diinformasikan tidak ada bandara dan jalur penerbangan yang berada di dalam zona sebaran erupsi Gunung Kerinci.

“Bandara Depati Parbo yang merupakan bandara terdekat dari sumber letusan masih beroperasi normal. Saat ini, kondisi bangunannya dalam kondisi normal dan akan terus dilakukan monitoring intensif serta penyiapan langkah-langkah kontingensi sesuai ketentuan yang berlaku,” ucapnya.

Meski begitu, Kristi memerintahkan kepada Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang dan seluruh stakeholder penerbangan agar terus memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan pascaerupsi Gunung Kerinci.

“Kita tetap harus waspada terhadap dampak dari abu vulkanik. Terus tingkatkan koordinasi dan bersiaga dengan perkembangan aktivitas erupsi Gunung Kerinci yang dapat berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan,” ucapnya.

Sementara itu, kata Kristi, Gunung Marapi yang masih berada di lokasi Pegunungan yang sama dengan Gunung Kerinci yaitu Bukit Barisan juga mengalami erupsi pada Kamis, 12 Januari.

“Begitupun dengan erupsi Gunung Marapi, sampai saat ini, tidak ada bandara dan jalur penerbangan yang terdampak,” ungkap Kristi.

Komentar