Jumat, 19 April 2024 | 01:41
OPINI

Tidore, Jalan Damai Papua dan Indonesia

Tidore, Jalan Damai Papua dan Indonesia
Kepulauan Tidore (int)

Oleh: Muliansyah A. Ways *)

Jas Merah, kata yang sering kita ungkapkan di berbagai tempat, ternyata butiran kata ini pertama kali di dengungkan oleh sang proklamator kita Ir.Soekarno, sosok pemimpin muda yang berkarakter dalam menjadikan Indonesia sebagai bagian dari sejarah dunia.

Tengok negeri – negeri wilayah bagian Indonesia timur, negeri yang tak asing dari sejarah dunia, negeri bertuan yang memiliki masa lalu yang sangat dhasyat.

Tidore adalah salah satu negeri yang dikenal Berjaya di abad ke 13, memiliki andil besar terhadap dunia Eropa atas kekayaan alam rempah – rempahnya, kerinduan atas penjajahan bangsa – bangsa barat (yakni, spanyol, belanda, inggris dan portugal). Negeri yang tak sebanding di masa kini dengan bangsa besar itu, tetapi di masa lalu adalah menjadi bagian dari kekuatan timur di wilayah pasifik dan disegani.

Berkonstribusi atas berdiri tegaknya bangsa Indonesia menjadi NKRI, Tidore-lah yang menentukan sikap agar bangsa – bangsa Melanesia atas memiliki kurang lebih 15 juta penduduk di wilayah Indonesia bagian timur (NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat) agar menjadi bagian kedaulatan dari NKRI.

Tidore, pilihan menjadi bagian dari sekutu Belanda, berdiri menjadi negara sendiri atau memilih Bersama bangsa lain mendirikan Indonesia. Tiga pilihan politik inilah, dengan bijak dan berdiri tegak atas bagian dari NKRI.

Ingat bahwa Tidore juga sebelumnya punya kedaulatan politik tersendiri, Tidore punya negara sendiri dan Tidore punya kerajaan sendiri yang terbentang dari pulau Timor, Laut Seram, Halmahera hingga Tanah Papua. Namun seolah – olah negara ini lupa atas jasa – jasa Tidore masa silam itu, peran Tidore menjadi bagian penting di wilayah Indonesia Timur hingga kini, wilayah Timor, Maluku dan Papua hingga pasifik lainya merupakan satu kultural kehidupan yang tak bisa di pisahkan satu sama lain.

Walaupun di pecah – pecah menjadi sejumlah pemerintahan daerah di wilayah tersebut, tapi tak bisa di pecah secara emosional kehidupan kultural yang tertanam suatu nilai selama ini, hitam kulitnya – keriting rambutnya mereka adalah bangsa yang sama.

Idonesiakan Papua

Mengindonesiakan Papua bukan berarti menjajah Papua, menghadirkan Papua bukan berarti membunuh Papua, membangun Papua bukan berarti membodohkan Papua, tetapi Papua tetap menjadi Papua, Papua adalah Tidore, Papua adalah Indonesia. Tak ada dikotomi dalam merumuskan suatu nilai – nilai kehidupan yang sudah menjadi turun temurun dari setiap generasi, kapanpun generasi masa kini dan masa akan datang akan bertalian generasi – generasi di masa depan.

Tak bisa juga Papua harus di Indonesiakan, tetapi Papua harus menjadi satu kehidupan dengan bangsa – bangsa lain di tanah, udara dan laut yang menjadi kesepakatan Bersama dengan anak negeri yang lain.

Tak bisa juga main – main dengan Papua, main – main dengan Tidore, karena Tidore dan Papua adalah satu mata rantai kehidupan yang tak bisa di pisahkan sejak dulu kala hingga kini.

Sekali lagi ingat jas merah, ingat Tidore bahwa Papua dulu dan kini adalah bagian terpenting dari kesultanan Tidore, Jika saat itu Sultan Tidore tak berjiwa besar, maka Tidore dan Papua bukan Indonesia, Jika saat itu Tidore tak bijak dan tak memiliki andil terhadap agama Kristen di Papua, maka Sultan tidore tak memberikan ijin para misionaris untuk masuk di Tanah Papua.

Ingat Jas Merah, Gubernur pertama kali di Papua adalah Sultan Zainal Abidin Syah, artinya Tidore dan Papua bukan terpisah, Jika nama “Papa Ua” atau Papua yang diambil dari Bahasa Tidore yang kini di kenal hingga penjuru dunia, maka kitapun tak tahu pulau papua di beri nama apa?.

Jaman orde baru berubah menjadi Irian Jaya, akhirnya Gusdur hadir mengembalikan nama pulau papua menjadi Papua. Kembali lagi peran Tidore dan Papua atas bangsa ini, NKRI harus memiliki kepekaan terhadap Tidore dan Papua bila negeri ini damai.

Pandanglah Papua dalam perspektif Tidore, hormatilah rumah induk Papua yang Bernama Tidore, sebuah negeri kecil yang membantangi lautan pasifik.

Tidore sudah memberikan kepada Indonesia, kapan Indonesia memberi penghormatan kepada Tidore, Tidore menjadi damai atas Papua dan Indonesia. Terasa indah dan khidmat bila anak -anak cucu Papua hidup yang sama seperti bangsa – bangsa lain di negeri ini. Anak – anak Maluku, NTT dan Papua menjadi Indonesia yang sesungguhnya, sebagaimana Tidore menjadi bagian dari berdirinya bangsa ini saat itu.

Tidore adalah juru damai atas bangsa Indonesia dan Papua masa kini, kembalilah melihat Papua dari segi kultural dan alam kehidupan. Para leluhur Tidore yang menggunakan perahu kora – kora mengelilingi lautan pasifik, sebelum para penjajah eropa dan yang lainya datang.

Tulisan bersambung ini, menegaskan bahwa TIDORE ADALAH PAPUA Dan PAPUA adalah Tdore masa lalu dan akan datang.

*) Pemerhati Demokrasi dan Politik Lokal

Komentar