Sabtu, 27 April 2024 | 06:10
NEWS

Koordinator Siaga 98: Belum Tentu Jokowi Dukung Prabowo atau Ganjar

Koordinator Siaga 98: Belum Tentu Jokowi Dukung Prabowo atau Ganjar
Ganjar dan Prabowo (Dok Askara)

ASKARA - Soal Pilpres 2024, pengamat dan pendukung jangan buru-buru menyimpulkan terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) "Ojo Kesusu" sebab Jokowi belum tentu dukung Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.

Hal itu disampaikan Hasanuddin, Koordinator Simpul Aktivis Angkatan 98 (SIAGA 98) menyikapi Pernyataan Jokowi di HUT Perindo baru-baru ini.

Menurutnya, Pernyataan Presiden tersebut sama dan sebanding dengan pernyataannya di acara Musra Juli 2022.

“Bulan Juli, Jokowi menyampaikan dihadapan pendukungnya "Ojo Kesusu" meski Calon yang didukung ada disini (Ganjar Pranowo),” kata Hasanuddin, Kamis (10/11).

Dikatakan Hasanuddin, di bulan November, Jokowi menyampaikan, ‘Pilpres 2024 Jatahnya Prabowo Subianto’.

“Dua pernyataan ini semata cara berkomunikasi Jokowi yang situasional,” ujarnya.

Aktivis 98 ini menyatakan, Pernyataan Presdien Jokowi tidak dalam arti dukungan

“Jadi tidak dapat ditafsirkan sebagai bentuk dukungan,” tuturnya.

Pihaknya meyakini Jokowi dalam menentukan sikap bukan sosok plin-plan yang tak berprinsip.

“Sebab tidak mungkin, habis Ganjar terbitlah Prabowo. Itu bukan karakter Jokowi, yang berubah-ubah, tanpa prinsip,” tegasnya.

Melihat Jokowi harusnya utuh, dalam kapasitasnya sebagai Presiden tentu Jokowi akan bersikap netral dalam Pemilu 2024.

“Tidak mendukung siapapun. Namun, dalam kapasitasnya sebagai Kader PDI Perjuangan, maka ia akan tunduk dan patuh pada keputusan partainya,” cetus Hasanuddin.

Jokowi dicalonkan menjadi Presiden, terang Hasanuddin, adalah penugasan dari PDI Perjuangan dalam hal ini Ketua Umunya, Megawati Soekarnoputri.

“Jadi, Jokowi tentu akan patuh dan tuntut pada penugasan ini, menjadi Presiden bagi kepentingan nasional (bangsa dan negara),” tuturnya.

Kata Hasanuddin, Ia (Jokowi) tentu akan melaksanakan kewajibannya secara netral dalam Pemilu 2024.

Dalam hal sebagai petugas partai atau Kader PDI Perjuangan tentu ia akan tunduk dan patuh pada Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri.

“Tidak ada rekam jejaknya berkhianat dan mengabaikan perintah Ketua Umumnya,” ujarnya.

Dan oleh sebab itu, lanjutnya, kami berpandangan Jokowi akan mengikuti arahan dan petunjuk dari Megawati Soekarnoputri dalam Pilpres 2024.

Jika Jokowi, lanjut Hasanuddin, mempunyai aspirasi pribadi, tentu tidak akan disampaikan ke muka publik.

“Pastinya ia akan sampaikan secara langsung dan tertutup ke Megawati Soekarnoputri,” ucapnya.

Maka, pernyataannya di acara Musra, Juli 2022 dan Perindo baru-baru ini adalah murni cara berkomunikasi tanpa pretensi dukung mendukung.

“Hanya untuk menyemarakkan suatu acara dengan menghormati tuan rumah. Kami tetap berkeyakinan, Jokowi akan mengikuti Perintah Megawati Soekarnoputri,” tutup Hasanuddin.

Komentar