ASKARA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan, musuh yang mengancam kita dulu jelas, kolonialis, yang bisa dilawan dengan bambu runcing para pahlawan.

“Tap musuh kita sekarang tidak jelas, karena banyak pejabat korup di sekitar kita sendiri,” demikian cuit Mahfud seperti dikutip dari akun Twitternya  @mohmahfudmd, Kamis (10/11).

Selain itu, kata Mahfud, mereka, tak bisa ditumpas dengan bambu runcing tapi dengan penegakan hukum. “Tapi mereka punya power uang untuk bermain hukum,” tandasnya.

Anehnya, kata Mahfud, kadang kita bingung dengan situasi sekarang. Banyak pejuang hukum yang dulu bergandengan dengan kita untuk menegakkan hukum. Tapi tiba-tiba kita ditinggal berbelok karena mereka yang memilih untuk membela "TSK" koruptor dan penjahat dengan alasan demi HAM dan keadilan.

“Di lapangan mereka mencari menang bukan mencari benar,” ,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

Curhatan Mahfud ditanggapi salah satu netizen yang menanyakan, apakah uang bayaran para pengacara pembela koruptor halal apa haram?

“Mau tanya pak mahfud, kira2 uang bayaran untk para pengacara pembela koruptor dan penjahat itu halal apa haram ya? Kan sudah jelas salah tapi masih di bela,” kata @19Abdul28.

Dengan tegas Mahfud mengatakan, haram.  “Dalilnya ini: sesuatu yg diperoleh secara haram dan atau dgn tujuan haram maka haram hukumnya utk dimakan. Kalau itu dimakan akan menjadi racun yg merusak hidup keluarga dan anak cucu,” tuturnya.