Jumat, 26 April 2024 | 04:45
NEWS

Soal Legalisasi Ganja untuk Medis, Anggota DPR: Tak Bisa Terburu-buru

Soal Legalisasi Ganja untuk Medis, Anggota DPR: Tak Bisa Terburu-buru
Ilustrasi ganja (Dok Freepik)

ASKARA - Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani mengakui, pihaknya menerima aspirasi dari kalangan masyarakat tertentu agar melegalkan penggunaan ganja untuk pengobatan atau kebutuhan medis.

Namun demikian, kata Asrul, pihaknya bertindak dengan hati-hati dan akan mendengarkan para ahli kesehatan mengenai hal tersebut. 

Asrul mengatakan, wacana pelegalan ganja untuk medis itu tidak bisa langsung direspons.

“Kami tentu akan mengkajinya secara hati-hati dan mendengarkan pendapat para ahli kesehatan, baik dokter maupun farmakolog. Dan tentu tidak bisa terburu-buru untuk menerima atau menolak begitu saja terkait kemungkinan legalisasi ganja untuk pengobatan,” ungkap Arsul, kepada wartawan, dikutip Selasa (28/6). 

Dikatakan Arsul, Komisi III DPR RI tidak ingin melegalisasikan ganja untuk kesenangan.

“Secara tegas ingin menyampaikan bahwa kami tidak akan melegalisasi ganja untuk kesenangan (cannabis for leisure) sebagaimana yang ada di sejumlah negara,” kata Arsul.

Sebelumnya, seorang ibu viral menarik perhatian saat car free day atau hari bebas kendaraan di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta pada Minggu (26/6). Dia membawa papan bertuliskan “Tolong Anakku Butuh Ganja Medis”.

Musisi Andien yang mengunggah foto tersebut ke akun media sosialnya, menjelaskan bahwa ibu tersebut bernama Santi. Dia datang bersama anaknya, Pika yang menderita cerebral palsy, yakni penyakit yang menyebabkan gangguan pada otak serta saraf.

“Intinya dalam hal ini aku kesian dan empati sama Ibu tadi. Td beliau sempat cerita Pika itu tadinya anak yang ceria dan suka sepedaan (aku jd inget Kawa).. Dan aku kebayang sih, seorang Ibu pasti akan melakukan whatever it takes untuk kembali melihat senyum di wajah anaknya,” tulis Andien di akun Twitter miliknya.

Komentar