Sabtu, 20 April 2024 | 02:53
NEWS

Bejat, Seorang Pengasuh Ponpes dan Mantan Anggota DPRD Diduga Cabuli 5 Santriwati

Bejat, Seorang Pengasuh Ponpes dan Mantan Anggota DPRD Diduga Cabuli 5 Santriwati
ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)

ASKARA - Seorang pengasuh Pondok Pesantren di Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berinisial FZ (53) dilaporkan ke polisi, Jumat (17/6). 

Mantan anggota DPRD Jatim itu dilaporkan atas kasus dugaan pencabulan terhadap enam orang santri SMA di ponpes tersebut.

"Hingga saat ini yang terdata baru ada enam korban yang diduga dicabuli terlapor," ungkap Sekjen Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA), Veri Kurniawan, Jumat (24/6). 
 
Dikatakan Veri, enam korban terdiri dari lima korban perempuan dan satu laki-laki. 

"Beberapa hari kemudian kepolisian juga sudah mengirimkan surat panggilan ke terlapor di rumahnya. Tapi terlapor ini sudah tidak ada di rumah," kata Veri.

Keenam korban tersebut, kata Veri, merupakan santri yang mengabdi di rumah terlapor. Dugaan pencabulan terjadi di rumah terlapor yang berada di belakang gedung pesantren. 

Para korban terpaksa menuruti pelaku karena dipaksa dan diancam. Ada juga yang diiming-imingi sejumlah uang sebesar Rp500 ribu.

"Diiming-imingi mahar atau uang Rp500 ribu. Tidak suka sama suka. Dari enam korban, satu disetubuhi, yang lainnya dilecehkan," ujar Veri.
 
Kasus itu terungkap ketika salah satu korban mengadu ke seorang guru pesantren telah dicabuli FZ.
 
"Guru itu kemudian melapor ke kepala sekolah. Karena ini menyangkut nama baik banyak pihak, juga yayasan, maka didiamkan dulu," jelasnya.
 
Kendati demikian, penyelidikan tetap dilakukan dan didapati korban lebih dari satu orang. Saat ini para korban didampingi pihak keluarga dan aktivis TRC PPA membawa kasus tersebut ke jalur hukum.

Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarna Praja  membenarkan laporan dugaan tindak pidana persetubuhan dan pencabulan tersebut. 

Kata Agus, ada lima santriwati masih berusia di bawah umur yang mengaku jadi korban pencabulan FZ.

"Sementara yang melapor masih satu orang santriwati," kata Agus. 

Komentar