Senin, 29 April 2024 | 03:35
NEWS

Wamenag: Simbol Agama Jangan Jadi Olokan

Wamenag: Simbol Agama Jangan Jadi Olokan
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi (Kompas.com-Kristianto Purnomo)

ASKARA - Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa\'adi kembali bersuara terkait meme stupa Borobudur mirip Jokowi yang viral di media sosial.

Kali ini, Zainut mengingatkan agama jangan dijadikan olokan lantaran dapat melukai perasaan umat beragama.

"Saya meminta kepada siapa pun untuk tidak menjadikan simbol agama sebagai bahan olokan atau guyonan, karena hal tersebut dapat melukai perasaan umat beragama yang bersangkutan," ungkap Zainut, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (18/6). 

Apa pun alasannya, kata dia, tindakan tersebut tidak etis dan tidak dibenarkan oleh agama dan peraturan perundang-undangan. 

"Perbuatan tersebut dapat dikategorikan sebagai perbuatan SARA," ucapnya. 

Dikatakan Zainut, kebebasan menyampaikan pendapat seperti kritik atau saran diimbau dilakukan dengan cara yang santun, bijak dan menghormati etika. 

Selain itu, tidak melakukan kritik dengan cara yang sarkastik serta melanggar norma susila, hukum dan agama.

Zainut mengimbau masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak cepat memposting atau menyebarkan berita, baik berita yang berupa foto, video, meme atau konten narasi yang mengandung ujaran kebencian, fitnah dan SARA.

Sementara itu, terkait postingan meme stupa Borobudur yang diedit mirip Jokowi, Kemenag menyerahkan pada kepolisian untuk mengusut pelakunya.

"Terhadap postingan meme stupa Borobudur mirip Pak Jokowi, saya menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk mendalami masalah tersebut dan mengusut semua pihak yang terlibat untuk selanjutnya diproses hukum sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku," terangnya.

Zainut juga mengajak para tokoh dan elite masyarakat untuk membangun budaya politik santun yang dilandasi nilai-nilai luhur, akhlak mulia dan berkeadaban.

"Berperilaku proporsional dan tidak berlebihan dalam menyampaikan pendapat maupun kritik, sehingga tidak menimbulkan polemik dan kegaduhan," pungkasnya.

Komentar