Jumat, 24 Mei 2024 | 01:58
NEWS

Hobi Berenang dan Punya Lisensi Menyelam, Ridwan Kamil Ungkap Dugaan Penyebab Anaknya Tenggelam

Hobi Berenang dan Punya Lisensi Menyelam, Ridwan Kamil Ungkap Dugaan Penyebab Anaknya Tenggelam
Ridwan Kamil dan keluarga di tepi Sungai Aare (Dok Instagram)

ASKARA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan kemungkinan penyebab anaknya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril hanyut dan tenggelam di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada Kamis (26/5) lalu. 

Kata Kang Emil, sapaannya, perjalanan Eril bersama keluarganya ke Swiss dalam rangka mencari ilmu, melanjutkan studi magisternya di Swiss.

Namun, dalam perjalanannya, Eril harus meninggalkan Ridwan Kamil dan keluarga. Ridwan Kamil menduga, pada saat kejadian Eril mengalami kram. 

Logika ini dimungkinkan, karena Eril sebenarnya memiliki tubuh yang lebih tinggi dari dirinya dan memiliki keahlian berenang yang baik. 

“Usia sedang bagus-bagusnya, hobi berenang, dan ada lisensi menyelam. Makanya secara logika seharusnya aman-aman saja. Tetapi inilah namanya musibah dan setiap musibah kami harus menyampaikan Innalillahi wa Innaillahi rajiun,” kata Ridwan Kamil dalam rekaman video, dikutip Senin (6/6). 

Kang Emil mengatakan, sejak tiba di Swiss usai mendengar kabar Eril hanyut, dirinya ikut serta melakukan pencarian dengan menyisir sungai. 

Katanya, selama tujuh hari, Dia berjalan sejauh lima hingga delapan kilometer, berharap bisa menemukan putra sulungnya itu.

Di Swiss, hukum pencarian orang hilang selama tujuh hari secara intensif. Kemudian pencarian masuk status rutin, di mana hanya dilakukan pengecekan biasa.

“Nanti status hukumnya satu tahun baru dinyatakan sudah tidak eksis lagi atau bagaimana,” ujarnya. 

Kang Emil mengaku, pihak keluarga sudah ikhlas dengan apa yang menimpa Eril. Kewajiban untuk mendoakan dan mensalatkan secara gaib pun dilakukan keluarga dan sejumlah pihak lainnya. 

Meski demikian, ikhtiar untuk menemukan Eril tetap dilakukan dalam bentuk apapun. Termasuk, melalui doa yang dikirimkan masyarakat, baik yang kenal maupun tidak. 

“Jadi kesimpulannya, walaupun sudah dilakuukan seperti ini (salat gaib), proses ikhtiar pencarian akan dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Makanya harapan kami ini kalau bapak-ibu ada keikhlasan, kalau masih ingat teruslah berdoa sampai akhirnya afdol-lah,” tuturnya. 

Kang Emil mengungkapkan, harus pulang ke Indonesia di saat pencarian Eril merupakan hal yang sangat memberatkan baginya dan keluarga. 

Di satu sisi, dia merupakan sosok ayah yang dibutuhkan anaknya. Namun, di sisi lain Ridwan Kamil merupakan Gubernur Jawa Barat yang harus bekerja untuk 50 juta warga. 

“Ya, tentunya butuh keputusan-keputusan. Tetapi itulah ujian dan mungkin ini level ujiannya beda. Makanya saya tidak minta doa untuk urusan hidup saya, tetapi saya selalu minta dikuatkan punggung saya karena pasti akan mendapati ujian yang sulit,” tandasnya. 

Komentar