Jumat, 10 Mei 2024 | 22:04
NEWS

Patok Tarif Rp750 Ribu Masuk Borobudur, Luhut Sebut Sesuai Arahan Jokowi

Patok Tarif Rp750 Ribu Masuk Borobudur, Luhut Sebut Sesuai Arahan Jokowi
Candi Borobudur (Dok Wonderin.id)

ASKARA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menaikkan tarif masuk Candi Borobudur sebesar Rp750 ribu untuk turis lokal.

Sementara, untuk turis asing atau mancanegara dipatok harga tarif masih sebesar 100 dollar atau senilai Rp 1.443.000 (kurs Rp 14.400). 

Dikatakan Luhut, keputusan itu diambil untuk membatasi jumlah pengunjung Candi Borobudur hanya 1.200 orang per hari. 

"Sambatan dalam bahasa Jawa yang berarti gotong royong adalah prinsip yang kami pakai untuk bersama-sama mengembangkan konsep Candi Borobudur sebagai laboratorium konservasi cagar budaya bertaraf internasional," kata Luhut, di akun Instagram miliknya @luhut.pandjaitan, Minggu (5/6).

Luhut menyebut, pemerintah ingin menekankan sinergi antara konservasi dan pariwisata melalui mekanisme single authority agency. 

Dengan harapan, Borobudur bukan hanya menjadi salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas, tetapi juga destinasi wisata berkualitas.

Menurut Luhut, keputusan kebijakan yang diambil terkait Candi Borobudur sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan penerapan prinsip ekonomi biru, hijau dan sirkular.

"Saya juga memastikan penerapan prinsip ekonomi biru, hijau, dan sirkular sudah mulai diterapkan sesuai dengan arahan Presiden @jokowi," ujarnya.

Di Candi Borobudur, kata dia, akan diujicobakan bus listrik sebagai shuttle bus kendaraan pariwisata. 

"Rute perjalanan shuttle bus ini meliputi Borobudur-Malioboro-Prambanan. Dengan menggunakan kendaraan listrik dan EBT (energi baru terbarukan), saya rasa akan makin mempertegas komitmen Indonesia dalam penggunaan energi ramah lingkungan," imbuh dia. 

Selain itu, Luhut juga ingin semua turis menggunakan tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur sehingga bisa menyerap lapangan kerja baru sekaligus menumbuhkan sense of belonging terhadap kawasan ini. 

"Sehingga rasa tanggung jawab untuk merawat dan melestarikan salah satu situs sejarah nusantara ini bisa terus tumbuh dalam sanubari generasi muda di masa mendatang," pungkasnya.

Komentar