Sabtu, 20 April 2024 | 12:58
COMMUNITY

Sambangi Komunitas Silat Betawi, Erick Thohir: Yang Tidak Peduli dengan Budaya Akan Menjadi Bangsa Lemah

Sambangi Komunitas Silat Betawi, Erick Thohir: Yang Tidak Peduli dengan Budaya Akan Menjadi Bangsa Lemah
Erick Thohir Kunjungi Komunitas Silat Betawi (Dok Istimewa)

ASKARA - Menteri BUMN, Erick Thohir menyambangi Komunitas Maen Pukulan Betawi di Padepokan Pitulung Sedulur Congkok Indonesia (PPSCI), dan masyarakat RT 03/03 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (12/5).  

Kedatangan Erick Thohor disambut iringan rebana dan atraksi palang pintu serta dimeriahkan penampilan tarian Lenggang Nyai dan atraksi pencak silat murid-murid perguruan PPSCI. 

Ketua PPSCI, Abah Bachtiar mengatakan, keberadaan PPSCI telah menjadi wadah aktivitas positif bagi pemuda dan anak-anak di lingkungannya. 

"Hal ini terbukti di lingkungan PPSCI tidak ada pemudanya yang terlibat narkoba atau tawuran," ujar Abah Bachtiar, yang juga menjabat Sekretaris Umum Asosiasi Pencak Silat Tradisi Betawi Indonesia (ASTRABI) itu. 

Sementara, Ketua Umum Asosiasi Silat Tradisi Betawi Indonesia (Astrabi), Yusron Syarief mengatakan, pembinaan perguruan-perguruan pencak silat tradisional merupakan hal penting dan prioritas sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia asal Indonesia. 

"Eksitensi dan pengembangan pencak silat tidak bisa hanya diserahkan kepada para pemangku atau pelakunya belaka. Masyarakat dan utamanya pemerintah harus lebih serius lagi memperhatikan dan membina budaya asli Indonesia yang satu ini," kata Yusron. 

Erick Thohir mengatakan, ketetapan Unesco yang menjadikan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia asal Indonesia, pembinaan untuk pengembangan Pencak Silat menjadi sebuah keharusan. 

"Bangsa yang tidak peduli dengan budayanya akan menjadi bangsa yang lemah dan keropos," tandas Erick.

Sementara dalam dialog dengan masyarakat yang hadir, Menteri BUMN ini juga kembali mengingatkan agar ibu-ibu yang berdagang ikut program Mekar. Program bantuan permodalan dari Kementerian BUMN yang meringankan kaum ibu yang bergelut mencari nafkah sehari-hari. 

"Program ini harus tetap ada meski kelak saya sudah tidak lagi menjadi menteri BUMN," imbuh Erick Thohir, yang kali ini hadir di tengah masyarakat bersama "Jakarta Bergerak".

Yayasan Erick Thohir, juga menyumbangkan 20 mesin fogging untuk dibagikan ke tiap-tiap RT di Kelurahan Kapuk.

Komentar