Rabu, 24 April 2024 | 23:42
OPINI

Dicampakkan Itu Sangat Menyakitkan

Dicampakkan Itu Sangat Menyakitkan

Oleh: Robert Nio alias Mang Ucup *)

Tidak bisa dipungkiri bahwa pada saat kita dicampakkan adalah penderitaan batin yang paling menyakitkan tiada taranya! Kenapa?

Perasaan nyeri karena dicampakkan adalah penderitaan three in one. Karena ketika kita dicampakkan:

1. Kita akan kehilangan sesuatu yang paling kita kasihi.

2. Merasa tidak dihargai seperti juga sampah busuk yang di buang kekali secara begitu saja.

3. Disamping itu semua pengorbananyang telah kita berikan dan korbankan selama bertahun-tahun lenyap di hapus dalam seketika. Seakan-akan semuanya itu nothing  yang tiada nilainya sama sekali!

Cobalah renungkan oleh anda bagaimana perasaan seorang istri/suami yang telah menikah selama bertahun-tahun.

Namun akhirnya ditinggal - dicampakkan begitu saja seperti juga barang rongsokan yang tiada harganya. Maklum pasangan ataupun sahabat kita telah memilih pasangan baru yang serba lebih dari diri kita. Misalnya lebih muda, lebih cantik, lebih kaya dan seterusnya.

Pada saat kita dicampakkan hancurlah harga diri kita. Disitu kita mulai menyadari bahwa kita sekarang ini sudah tua, tidak semuda dan secantik seperti dahulu lagi. Padahal kita sudah mengorbankan masa hidup kita selama bertahun-tahun demi pasangan hidup kita!

Pada umumnya orang akan merasa dicampakkan apabila tidak ada alasan yang jelas kenapa saya ditinggal olehnya. Maka dari itu wajarlah pada saat kita dicampakkan kita akan selalu bertanya: “ mengapa engkau meninggalkan aku?”

Namun kita lupa; walaupun kita ajukan pertanyaan ini. Sampai mulut dower dan berbuih sekalipun juga. Jangan harap untuk bisa mendapatkan jawabannya. Kalau dijawab sekalipun hanya sekedar jawaban basa basi pemanis bibir saja sebagai penggembira !

Dicampakan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja dan juga bisa terjadi terhadap siapa saja. Pada saat kita dicampakkan tidak ada manusia di kolong langit ini yang akan bisa berbagi perasaan nyeri dan sakitnya dengan kita. Semuanya harus ditanggung oleh diri kita sendiri.

Perasaan dicampakkan inilah pula yang dirasakan oleh tuhan yesus pada saat dia disalib ! Tuhan Yesus tidak pernah mengeluh sepatah katapun juga pada saat dia disiksa betapa berat dan sakitnya sekalipun juga  dia mampu bertahan.

Namun pada saat dia merasa dicampakkan. dia tidak bisa menahan lagi rasa nyeri dan penderitaan batin ini. sehingga akhirnya dia meratap: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku! Perasaan dan penderitaan dari dicampakkan tidak akan bisa dilukiskan sekedar oleh kata-kata saja.

Namun bagi mereka yang pernah merasakan dan mengalaminya. Baru bisa mengerti bagaimana menderita, nyeri dan rasa sakitnya seorang yang dicampakkan itu. Ialah saat mereka ditinggal oleh orang yang mereka paling kasihi tanpa ada alasan yang jelas !

Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman diri pribadi Mang Ucup sendiri atau dalam bahasa Sundanya: I Know What I am Talking About !

*) Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar