Rabu, 01 Mei 2024 | 23:41
NEWS

Jokowi Kesal dengan Para Menteri Lalu Sebut Nggak Mungkin Tidak Naikkan BBM

Jokowi Kesal dengan Para Menteri Lalu Sebut Nggak Mungkin Tidak Naikkan BBM
Presiden Joko Widodo (Seskab)

ASKARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal melihat para menteri lambat menjelaskan masalah-masalah bahan pokok yang terjadi di masyarakat. 

Kekesalan itu diutarakan Jokowi di hadapan seluruh menteri dan kepala lembaga dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (5/4) 

"Hadir di sini anggota kabinet, menteri, kepala lembaga, agar kebijakan yang diambil itu tepat, sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita, harus memiliki sense of crisis, harus sensitif pada kesulitan-kesulitan rakyat," tegas Jokowi dalam rilis Sekretariat Presiden, Rabu (6/4).

Dikatakan Jokowi, ekonomi global saat ini berada dalam ketidakpastian, termasuk Indonesia. Inflasi Amerika Serikat mencapai angka 7,9 dan Uni Eropa 7,5. Menurut Jokowi, biasanya inflasi yang terjadi di negara-negara tersebut berkisar di angka satu. 

"Angka-angka seperti ini akan membawa kita, yang saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan, tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan. Nggak mungkin kita tidak menaikkan yang namanya BBM. Nggak mungkin," kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan jajarannya harus mengantisipasi harga ketidakpastian energi dan pangan. Terlebih, rakyat Indonesia akan melewati Lebaran.

"Jangan sampai kita ini seperti biasa dan tidak dianggap oleh masyarakat nggak melakukan apa-apa. Tidak ada statement, tidak ada komunikasi harga minyak goreng sudah empat bulan, tidak ada penjelasan apa-apa, kenapa ini terjadi," tuturnya.

Jokowi juga melihat para menteri yang terkait dengan energi tidak menjelaskan apa-apa mengenai kenaikan BBM.

"Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai ini, hati-hati. Kenapa Pertamax? Ceritain dong kepada rakyat, ada empati kita gitu, loh. Nggak ada. Yang berkaitan dengan energi nggak ada. Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi," tandas Jokowi.

Komentar