Sabtu, 20 April 2024 | 17:15
NEWS

Ribka Tjiptaning Merespons Keras: IDI Pecat Terawan, Tapi Banyak Lindungi Malpraktek

Ribka Tjiptaning Merespons Keras: IDI Pecat Terawan, Tapi Banyak Lindungi Malpraktek
Ribka Tjiptaning (Dok Istimewa)

ASKARA - Pemecatan Prof DR Dr Terawan Agus Putranto, SpRad (K) RO dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia mendapat respons keras dari Anggota Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning Proletariyati. 

Keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK IDI) itu, kata Tjiptaning, tidak mengakui penggunaan metode DSA (Digital Subtraction Angiography) yang sudah menolong ribuan pasien. 

IDI juga menolak penggunaan metode dendritik sel pada Vaksin Nusantara yang diciptakan dokter Terawan untuk melawan Covid-19.

Menurut Ribka Tjiptaning, banyak dokter melakukan malpraktek tapi karena ikatan sejawat dokter sangat kuat maka dokter terlepas dari jeratan hukuman malpraktek.

“Bahkan banyak korbannya dari pasien atau rakyat karena pembelaan MKEK dan IDI pada teman sejawat yang sudah seperti saudara kandung,” kata politisi PDI Perjuangan itu, mengutip Bergelora.com, Senin (28/3).

Dikatakan Ribka, justru dokter Terawan melakukan DSA tidak pernah ada korban,
dari pejabat sampai rakyat biasa.

“Pasien dari dalam dan luar negeri tertolong oleh DSA Terawan dari Presiden, militer, pengusaha sampai masyarakat umum semua selamat di tangan Terawan,” tegasnya.

Tjiptaning juga memastikan dari sisi kedokteran tidak ada kesalahan dokter Terawan. Kalau ada uji klinis maka tidak ada kesalahan dalam metode DSA (Digital Subtraction Angiography) yang sudah menyelamatkan ribuan pasien.

Terkait Vaksin Nusantara yang dikembangkan Terawan, Ribka menilai justru bagus dan sesuai dengan tujuan Presiden Jokowi yang ingin memaksimalkan kemampuan dalam negeri.

“Ketika republik ini tergantung dengan vaksin dari luar negeri. Dokter Terawan dengan nasionalismenya yang tinggi percaya Indonesia bisa bikin vaksin sendiri. Artinya berdaulat di bidang kesehatan. Trisakti dokter Terawan sangat kuat,” ujarnya.

Dengan keyakinan suatu saat Indonesia bisa, Terawan menurut Tjiptaning mengabdikan dirinya untuk kemanusiaan secara nyata menyelamatkan nyawa pasien dengan DSA.

“Apalagi semakin ke sini Presiden Jokowi menegaskan pada kita harus mencintai produk dalam negeri. Menteri yang luar negeri minded akan diresuffle,” imbuhnya.

Ribka juga menegaskan keputusan Muktamar IDI di Aceh adalah pelecehan pada Presiden Jokowi.

“Masak menteri pak Jokowi sampai dipecat IDI? Sama juga mengatakan Jokowi memilih menteri nggak benar. Jokowi dianggap hodoh memilih Terawan, dokter yang luar biasa, pimpinan RSPAD dan diakui dunia,” ujarnya.

Pemecatan dokter Terawan itu, bukan hanya menyakiti hati masyarakat dan pasie tetapi
Ribka Tjiptaning bahkan mempertanyakan peran IDI selama ini. Menurutnya, IDI harus kembali pada tugas menolong masyarakat dan mempermudah tugas dokter menolong masyarakat.

“Ap asih yang sudah dibuat IDI. Lebih bagus IDI memperjuangkan nasib dokter-dokterlah. Banyak adik-adik dokter dan anak-anak dokter yang sampai sekarang tidak jelas luntang lantung nasibnya. Manusia bermanfaat itu perintah Tuhan. Terawan sudah bermanfaat untuk orang banyak. Masak diberi sanksi tak manusiawi,” pungkasnya.

Komentar