Rabu, 22 Mei 2024 | 10:27
NEWS

Tanya soal Minyak Goreng ke Pedagang Langsung, Jokowi Ambil Keputusan Usai Kemah di IKN Nusantara

Tanya soal Minyak Goreng ke Pedagang Langsung, Jokowi Ambil Keputusan Usai Kemah di IKN Nusantara
Jokowi cek ketersediaan minyak goreng (Dok Youtube sekretariat presiden)

ASKARA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut akan memutuskan terkait kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. 

Namun, keputusan Jokowi itu akan dikeluarkan usai menyelesaikan acara kemah dan pertemuan dengan para tokoh adat di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Sekretariat Kabinet Pramono Anung mengatakan, keputusan diambil supaya permasalahan minyak goreng tak terus berlanjut.

"Hal ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama, sehingga dengan demikian direncanakan setelah kembali dari acara IKN ini, Presiden akan mengadakan rapat intern untuk segera memutuskan persoalan yang berkaitan dengan minyak goreng ini," ujarnya, dalam keterangannya, dikutip Senin (14/3).

Sebelumnya, Jokowi sempat mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi pasar dan toko swalayan di Yogyakarta, Minggu kemarin (13/3). 

Di sebuah minimarket di Pasar Kembang, Yogyakarta Jokowi berjalan menuju tempat minyak goreng. Namun tidak menemukan stok minyak goreng.

"Sejak kapan tidak ada?" tanya Jokowi. "Baru tadi pagi Pak," jawab penjaga minimarket.

Jokowi lantas menanyakan harga jual minyak goreng tersebut.

"Kalau yang dua literan itu Rp28 ribu, tapi kalau yang satu liter itu Rp14 ribu," ucap penjaga minimarket.

Tak hanya menanyakan harga, Jokowi juga ingin tahu tentang pengiriman minyak goreng tersebut.

"Tapi datang lagi kapan?" tanya Jokowi. "Nggak mesti, Pak," jawab sang penjaga toko.

Selain mengunjungi toko swalayan, Jokowi juga mengecek langsung ketersediaan minyak goreng di Pasar Beringharjo dan Pasar Sentul Yogyakarta. Di kedua pasar tersebut, Presiden menemukan harga yang bervariasi, mulai dari Rp14 ribu hingga Rp20 ribu per liter.

Namun, tingginya harga minyak goreng juga tidak menjamin ketersediaan adanya stok.

"Barang ada, tapi mahal ya," ucap Jokowi mengomentari tingginya harga minyak goreng.

"Ada tapi lambat Pak, nanti kalau sudah habis lama lagi," kata pedagang.

Masalah lainnya adalah tidak adanya jadwal yang pasti tentang pengiriman minyak goreng ke para pedagang maupun toko swalayan. Jokowi tidak mendengar jawaban yang pasti kapan minyak goreng akan dikirim. Hampir semua pedagang menjawab tidak tahu kapan akan ada pengiriman berikutnya.

"Ya Nggak mesti Pak, bisa tiga hari sekali," ucap salah satu pedagang. 

Komentar