Minggu, 28 April 2024 | 22:48
NEWS

16 Desa Terdampak Banjir di Pandeglang Banten, Ketinggian Air hingga 150 Sentimeter

16 Desa Terdampak Banjir di Pandeglang Banten, Ketinggian Air hingga 150 Sentimeter
Banjir di Pandeglang (Dok Bantenhits)

ASKARA - Banjir yang melanda daerah Pandeglang, Banten sudah mulai surut di beberapa kelurahan.

Berdasar laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, sebanyak 16 desa di wilayah itu terdampak banjir dengan ketinggian muka air bervariasi antara 50 hingga 150 cm. 

"Merujuk pada laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, tercatat 16 desa terdampak banjir dengan ketinggian muka air bervariasi antara 50 hingga 150 sentimeter," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Rabu (3/3).

Desa yang terdampak itu antara lain Desa Kalanganyar dan Desa Teluk di Kecamatan Labuan; Desa Citeureup di Kecamatan Panimbang, Desa Taruma Nagara, Desa Banyuasih dan Desa Sinarjaya di Kecamatan Cigeulis;

Desa Margagiri dan Desa Bulagor di Kecamatan Pagelaran; Desa Ramea di Kecamatan Mandalawangi; Desa Ciherang di Kecamatan Picung, Desa Kubangkondang dan Desa Cibarani di Kecamatan Cisata, Desa Surianeun dan Desa Cimoyan di Kecamatan Patia, Desa Cirata di Kecamatan Carita dan Desa Kanduengang di Kecamatan Cadasari.

"Hingga Selasa (1/3) pukul 21.30 WIB, terjadi penurunan debit air yang menggenangi rumah warga di beberapa lokasi. Berdasarkan pendataan sementara terdapat 1.165 KK dan 1.165 unit rumah terdampak banjir tersebut," ujar Abdul Muhari.

Sebagian warga yang terdampak mengungsi pada posko pengungsian yang telah disiapkan oleh BPBD.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang untuk wilayah Kabupaten Pandeglang pada Rabu (2/3) dan Kamis (3/3).

Selain itu, ada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di sebagian wilayah Provinsi Banten.

"BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat, agar tetap waspada khususnya jika terjadi hujan intesitas tinggi dengan durasi panjang atau lebih dari satu jam," imbau Abdul.

Masyarakat di sekitar lereng tebing pun diminta agar mewaspadai potensi gerakan tanah. Sedangkan masyarakat di sepanjang aliran sungai diminta agar mewaspadai kenaikan debit air yang berpotensi menyebabkan banjir.

Dari Serang, BNPB menyebut 2.413 kepala keluarga (KK) yang tinggal di 2.413 rumah masih terdampak banjir dengan tinggi muka air (TMA) 50-200 cm.

"Dua orang warga dilaporkan meninggal dunia dan dua lainnya dinyatakan hilang pada kejadian banjir di Kota Serang, Provinsi Banten, sebagaimana menurut perkembangan kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang per Rabu (2/3) pukul 01.45 WIB," ungkap Abdul.

BPBD Kota Serang mencatat, wilayah yang sampai saat ini masih terendam banjir meliputi Kelurahan Lontar Baru, Kelurahan Serang, Kelurahan Kagungan dan Kelurahan Kota Baru di Kecamatan Serang.

Kemudian, Kelurahan Kasemen, Kelurahan Terumbu dan Kelurahan Kasunyatan di Kecamatan Kasemen. Selanjutnya Kelurahan Drangong dan Kelurahan Umbul Tengah di Kecamatan Taktakan;

Kelurahan Cipocok Jaya, Kelurahan Banjar Agung, Kelurahan Panancangan, Kelurahan Banjar Sari dan Kelurahan Tembong di Kecamatan Cipocok Jaya.

"Berdasarkan pantauan tim BPBD Kota Serang, kondisi banjir saat ini masih bertahan, namun TMA di Kelurahan Lontar Baru dan Kelurahan Serang sudah mulai surut," tandas Abdul.

Komentar