Kamis, 25 April 2024 | 19:13
NEWS

Pengungsi Ukraina Kulit Hitam Ditolak Negara Tetangga, Fadli Zon: Rasisme, Mengutamakan yang Bermata Biru Berambut Pirang

Pengungsi Ukraina Kulit Hitam Ditolak Negara Tetangga, Fadli Zon: Rasisme, Mengutamakan yang Bermata Biru Berambut Pirang
Fadli Zon (Dok Twitter)

ASKARA - Tindakan rasisme terhadap pengungsi kulit hitam yang kabr dari Ukraina akibat invasi Rusia mendapat sorotan dari Anggota DPR RI, Fadli Zon. 

Rasisme tersebut diunggah Khaled Beydoun, yang berprofesi sebagai penulis di akun Twitter miliknya, @khaledbeydoun pada Selasa (1/3) kemarin. 

Dalam cuitannya, Khaled Beydoun menyatakan terjadi rasisme pada saat warga non-Ukraina akan mengungsi. 

Kata Khaled, para pengungsi berkulit hitam ditolak masuk ke Polandia, Romania, dan negara tetangga lainnya.

Fadli Zon menyebut terjadi rasisme dan diskriminasi dalam pengungsian yang mengutamakan pengungsi bermata biru dan berambut pirang.

"Pengungsi kulit hitam yang melarikan diri Ukraina telah ditolak masuk ke Polandia, Rumania, dan negara-negara tetangga lainnya," kata Khaled Beydoun. 

Penolakan tersebut ternyata buntut dari kebijakan Ukraina sendiri yang disebut sebagai kebijakan anti pengungsi berkulit hitam.

"Mereka telah memberlakukan 'kebijakan pertama Ukraina', alias kebijakan anti-pengungsi berkulit hitam + kebijakan imigrasi," jelasnya.

Fadli Zon mengatakan, terjadi rasisme dan diskriminasi pada orang kulit hitam. Dalam proses pengungsian, kata dia, lebih mengutamakan mereka yang bermata biru dan berambut pirang.

"Rasisme n diskriminasi dlm pengungsian, mengutamakan mereka yang bermata biru berambut pirang," kata Fadli Zon dalam akun Twitter miliknya, Rabu (2/3). 

Cuitannya Waketum Gerindra itu kemudian menarik perhatian netizen dan ada yang membandingkan dengan Palestina.

"Bandingin Palestina dan Ukraina saja soal dukungan.. Diskriminasinya sangat jomplang..." balas akun @Afri_Tangurante.

"Hubungan antara rasisme & konflik sngat mengakar. Pengabaian kronis terhadap hak-hak minoritas adalah salah satu tanda awal potensi kekerasan. Dimanapun itu, termasuk di dalam negeri ini. Banyak fenomena mengerikan kekerasan atas dasar etnis di bbrp konflik," balas akun @shda_agatha_

"Hakekatnya mereka rasis, sok bertopeng demokrasi," kata akun @nuralam317. 

Komentar