Minggu, 19 Mei 2024 | 09:53
NEWS

Warna-Warni Budaya Indonesia dalam Perayaan Hari Kebangsaan ke-38 Brunei Darussalam

Warna-Warni Budaya Indonesia dalam Perayaan Hari Kebangsaan ke-38 Brunei Darussalam
Parade Hari Kebangsaan Brunei ke-38 (Dok KBRI Sri Begawan)

ASKARA - warga Brunei telah memenuhi jalan utama Ibu Kota Brunei, Bandar Seri Begawan, untuk melihat langsung Parade Hari Kebangsaan Brunei Darussalam ke-38, Rabu pagi (23/2). 

Tak ketinggalan masyarakat Indonesia di Brunei yang juga ikut berpartisipasi dalam perayaan tersebut diwakili oleh KBRI bekerja sama dengan Persatuan Masyarakat Indonesia (PERMAI). 

Di tengah cuaca yang cukup terik, tidak mengurangi semangat peserta. 

Parade Indonesia terdiri dari peserta yang memakai 12 baju adat mewakili berbagai provinsi di Indonesia dan juga 24 baju seragam batik hitam kecoklatan yang dipimpin Mukhidin Umar, Ketua Permai (Persatuan Masyarakat Indonesia).

Delegasi menyusuri jalan ibu kota sepanjang 400 meter menuju ke Taman Haji Sir Muda Omar 'Ali Saifuddien untuk memberikan salam hormat kepada Sultan Haji Hassanal Bolkiah, keluarga diraja serta pejabat tinggi Brunei di tribun lapangan. 

Turut menyaksikan dari tribun bersama Sultan yaitu para Kepala Perwakilan Asing di Brunei Darussalam, termasuk Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Dr. Sujatmiko didampingi Ibu Nani Sujatmiko.

"Kami tiba-tiba merasa seperti menjadi seorang selebriti. Karena selama pawai, kami selalu menjadi pusat perhatian dengan memakai pakaian adat,” ujar Dubes Sujatmiko yang menyampaikan rasa bangga dengan komunitas Indonesia. 

Parade Hari Kebangsaan sekaligus memamerkan kekayaan budaya Indonesia khususnya baju adat yang beragam bentuk dan warnanya.

Perbarisan Kebangsaan adalah acara pawai tahunan yang diadakan untuk merayakan Hari Nasional Brunei yang jatuh pada tanggal 23 Februari. 

Sesuai protokol kesehatan yang berlaku di Brunei, parade tahun ini diadakan dalam skala yang lebih kecil dari tahun sebelumnya. 

Parade tahun ini diikuti oleh 161 kelompok/delegasi dengan jumlah total peserta sebanyak 3.800 orang yang terdiri dari kelompok militer, pemerintah, swasta, sekolah serta komunitas lokal dan asing. 

Pembatasan partisipan juga berdampak pada jumlah peserta dari komunitas Indonesia yang tahun ini hanya 36 orang, Selain Indonesia, komunitas asing yang mengikuti parade kali ini yaitu komunitas Malaysia, Filipina, Thailand dan India.

 

 

Komentar