Minggu, 05 Mei 2024 | 14:31
NEWS

PDIP Minta Pemprov DKI Setop Bohongi Publik soal Formula E

PDIP Minta Pemprov DKI Setop Bohongi Publik soal Formula E
Formula E (Dok Carvaganza.com)

ASKARA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disebut telah melakukan pembohongan publik terkait penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk rencana pergelaran Formula E. 

Pernyataan itu keluar dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Gembong Warsono. Menurutnya, Pemprov DKI menyatakan tidak ada menggunakan APBD dalam pelaksanaan Formula E. 

Namun faktanya, sudah ada uang yang keluar dari kas Pemprov DKI yang bersumber dari APBD sebesar Rp560 miliar. 

Anggaran tersebut terdiri dari Rp360 miliar yang bersumber dari APBD Perubahan tahun 2019 dan 200 miliar dari APBD tahun 2020 untuk membayar Comitment Fee melalui Dinas Pemuda dan Olaharaga.

Dikatakan, uang tersebut sudah mengalir ke Formula E Operation yang merupakan pemegang lisensi Formula E. 

"Bahwa ternyata Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pembohongan publik tentang penggunaan APBD terhadap penyelenggaraan Formula E," kata Gembong dalam keterangannya, dikutip Kamis (10/2). 

Gembong juga menyoroti lelang pelaksanaan pembangunan sirkuit Formula E di Ancol yang dinilainya tidak transparan dan tidak jelas sumber pendanaannya. 

Gembong mempertanyakan apakah dana itu dari sponsor atau dana PT Jakpro sendiri. Dia melihat ada keganjalan terkait pembatalan lelang pembangunan sirkuit Formula E itu. 

Pasalnya, seminggu kemudian PT Jakpro mengumumkan PT Jaya Konstruksi menjadi pemenang lelang, tanpa ada penjelasan alasan lelang batal. 

Menurut dugaan Gembong, lelang itu telah diatur sedemikian rupa, sehingga menentapkan PT Jaya Konstruksi sebagai pemenang. Sebab, pekerjaan pendahuluan sudah dilakukan sebelumnya oleh PT Jaya Konstruksi berupa beton pembatas lintasan trek, namun belum dibayar oleh PT Jakpro. 

"Ada indikasi pekerjaan sudah dilakukan terlebih dahulu berupa mencetak barrier pembatas lintasan oleh PT Jaya Konstruksi, namun belum dibayar oleh PT Jakpro.

Karena ada keterkaitan pembangunan lintasan yang semula di Monas kemudian dialihkan ke Ancol, maka pemenang untuk pembangunan trek Ancol tetap diupayakan ke PT Jaya Konstruksi," pungkas Gembong.

Komentar