ASKARA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyambangi sejumlah warga di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Rabu (9/2). 

Di depan warga, Ganjar menjelaskan rencana pembangunan waduk atau Bendungan Bener yang merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah pusat. 

Tak hanya itu, Ganjar menyampaikan permintaan maaf kepada warga Wadas serta meminta agar mengutamakan musyawarah mufakat.

"Tidak usah saling menyakiti hati perasaan warga, diajak rembukan semuanya, nanti panjenengan yang sudah mendapat ganti rugi, uangnya jangan dipakai sembarangan, untuk beli tanah atau rumah pengganti," kata Ganjar Pranowo kepada warga Wadas. 

Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu mengaku prihatin atas peristiwa yang terjadi di Wadas, Kecamatan Bener, termasuk mengenai adanya sejumlah warga yang diamankan oleh polisi. Terkait dengan hal itu, Ganjar meminta kepolisian untuk membebaskan warga.

"Saya intens komunikasi dengan kapolda, wakapolda dan lainnya, memantau perkembangan yang ada di Purworejo, khususnya Wadas. Kami sudah sepakat, masyarakat yang diamankan kemarin, hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," ujarnya. 

Ganjar mengungkapkan, pihaknya sudah menempuh proses panjang terkait rencana pembangunan Bendungan Bener dan selama proses itu, sudah membuka lebar ruang dialog kepada masyarakat, khususnya warga yang masih menolak.

"Beberapa kali kami mengajak Komnas HAM, karena Komnas HAM menjadi institusi netral untuk menjembatani. Kami minta mereka yang setuju dan belum setuju dihadirkan, tetapi kemarin saat dilakukan dialog, pihak yang belum setuju tidak hadir," terangnya.

Ganjar mengaku sangat menunggu-nunggu adanya dialog antarpihak, sehingga ruang penyampaian pendapat bisa dibuka lebar pada semua pihak. 

"Kami sangat menunggu-nunggu sehingga kami bisa memberi ruang, bisa mendengarkan apa yang kemudian kami sampaikan dan kami jawab. Kami selalu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi agar pekerjaan ini mulus," tandas Ganjar.(ant/jpnn)