Minggu, 28 April 2024 | 22:59
NEWS

Kapasitas Ruang Rawat di RS Depok yang Dialihkan untuk Pasien Covid-19 Tersisa 22 Persen

Kapasitas Ruang Rawat di RS Depok yang Dialihkan untuk Pasien Covid-19 Tersisa 22 Persen
Ilustrasi covid-19 (Dok Pixabay)

ASKARA - Pasien yang menjalani perawatan Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat sudah menyentuh angka 52 persen.  

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kapasitas ruang rawat yang dialihkan untuk pasien Covid-19 masih tersedia 22 persen dari total 30 persen ruangan untuk penanganan Covid-19.

"Artinya, masih ada setidaknya delapan persen tambahan ruang rumah sakit untuk dijadikan tempat intensif penanganan pasien Covid-19," ungkap Nadia dalam keterangannya, dikutip Sabtu (5/2). 

Dikatakan Nadia, angka ini berbeda dengan puncak kasus periode Juli hingga Agustus 2021 ketika jumlah kasus konfirmasi di Depok lebih sedikit dibanding jumlah konfirmasi per hari ini tetapi pasien yang dirawat lebih banyak.

“Upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah kembali menekan jumlah kasus dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan membatasi mobilitas masyarakat," ujar Nadia.

Selain itu, cakupan vaksinasi dosis lengkap hingga dosis ketiga juga perlu dikejar untuk memperkuat imunitas kelompok. 

Kemenkes juga mengungkapkan cakupan vaksinasi di Indonesia saat ini cukup tinggi yaitu 89 persen untuk dosis pertama dan 62 persen dosis kedua.

Angka ini dinilai mampu mengurangi dampak kesakitan dan kematian akibat infeksi Covid-19.

"Kami masih perlu terus mendorong cakupan vaksinasi dosis lengkap yang lebih tinggi lagi untuk mencegah dampak lebih lanjut bagi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. Pemberian dosis ketiga (booster) juga sangat penting untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 lebih parah lagi,” jelas Nadia. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes itu juga mengimbau masyatrak untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

“Meski jumlah kasus meningkat dan keterisian rumah sakit dapat terkendali, namun menekan jumlah infeksi Covid-19 akan menjaga fasilitas layanan kesehatan tetap memadai,” pungkasnya. 

Komentar