Rabu, 15 Mei 2024 | 00:36
NEWS

Data KSP: 44 Persen Pasien Omicron di RS Bergejala Ringan, Diminta Isoman Saja

Data KSP: 44 Persen Pasien Omicron di RS Bergejala Ringan, Diminta Isoman Saja
Ilustrasi Pasien Corona (Istimewa)

ASKARA - Sebanyak 44 persen Bed Occupancy Rate (BOR) Covid-19 di Rumah Sakit (RS) di Jakarta diisi pasien tanpa gejala dan bergejala ringan. 

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo dalam keterangan tertulisnya meminta agar RS diprioritaskan untuk pasien yang benar-benar membutuhkan.

"Per 30 Januari 2022, data dari 89 RS di Jakarta menunjukan 44 persen pasien yang dirawat di RS masih yang tanpa gejala dan bergejala ringan," ungkap Abraham, Selasa (1/2). 

Dikatakan Abraham, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), RS diperuntukan kepada mereka yang sakit sedang, berat, komorbid dan lansia. 

Sedangkan pasien tanpa gejala atau OTG dan sakit ringan, cukup melakukan isolasi mandiri (isoman) atau isolasi terpusat (isoter) jika tempat tinggal tidak memadai untuk melakukan isoman.

"Kalau mau melewati pandemi ini dengan baik, prioritaskan RS untuk mereka yang betul-betul membutuhkan. Jangan terlalu panik, gejala sedikit langsung ke RS," kata dia.

Dijelaskan Abraham, berdasarkan laporan WHO karakteristik Covid-19 varian Omicron berbeda dari Delta. Derajat keparahan Omicron juga lebih ringan. 

Lantaran itu, pemerintah menggunakan pendekatan yang berbeda pula dalam menangani Omicron.

"Di tingkat hilir sosialisasi dan edukasi karantina mandiri secara massif akan dilakukan agar masyarakat memiliki pemahaman soal Omicron dan tidak panik berlebihan," urainya.

Di sisi lain, pemerintah akan melakukan kontrol ketat terutama pada daerah-daerah penyumbang kasus Omicron terbesar. Semata-mata agar peluang terjadinya transmisi lokal bisa ditekan dan dicegah.

"Melonjaknya jumlah kasus tetap menjadi perhatian serius pemerintah. Dan ini perlu kontrol ketat, agar transmisi lokal tidak semakin tinggi," tandasnya.

Komentar