Kamis, 25 April 2024 | 13:21
NEWS

Bekerjasama BPSDM Provinsi Papua

35 Mahasiswa Binaan Papua Language Institute Diberangkatkan ke Rusia dan Amerika

35 Mahasiswa Binaan Papua Language Institute Diberangkatkan ke Rusia dan Amerika
Para orang tua, keluarga dan mahasiswa doa bersama (Humas PLI)
ASKARA  - Papua Language Institute (PLI) berhasil memberangkatkan 35 mahasiswa Papua ke negara Amerika Serikat dan Rusia pada 14 Januari 2022. Ke 35 mahasiswa binaan PLI bekerjasama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua tersebut, secara ketat mengikuti berbagai proses persiapan administrasi yang cukup panjang.
 
Setelah mengikuti binaan PLI selama satu tahun dan studi jarak jauh kurang lebih satu tahun dari kampus masing, yakni Rusia dan Amerika Serikat secara daring, akhirnya ke 35 mahasiswa membuahkan hasil yang memuaskan.
 
"Mahasiswa binaan PLI yang berangkat ke Rusia kali ini berjumlah 28 orang. Yakni dengan rincian 14 orang mahasiswa S1, 13 orang mahasiswa S2 dan 1 orang mahasiswa S3," demikian disampaikan Penanggungjawab Program Studi Rusia PLI 
Monike F Asmuruf, SPd. MPd dalam siaran pers diterima, Rabu (26/1/2022).
 
Seluruh mahasiswa binaan PLI yang berangkat tersebut, adalah mahasiswa yang masuk dalam Program Beasiswa tahun 2020 -2021. 
 
Berikut daftar universitas yang dituju mahasiswa binaan PLI ke Rusia, adalah:
 
• Siberian Federal University
• Ulyanovsk Institute of Civil Aviation
• Rybinsk State Aviation Technical University 
• Hse University
• Peter The Great St. Petersburg Polytechnic University
• Moscow Aviation Institute, 
• Peoples Friendship University of Russia, 
• Lomonosov Moscow State University
• Altai State University Bernaul, Siberia
• Ufa State Aviation Technical University
• Volgograd State University
• Astrakhan State University
• Baikal State University
• Kazan Federal University 
• Moscow State Linguistic University
• The Kosygin University Moscow
• Belarusian Russian University
 
Sementara tujuh  mahasiswa yang ke Amerika Serikat, adalah mahasiswa yang akan berkuliah di Dallas Baptist University (DBU). Hal ini tentu merupakan realisasi konkret dari kerjasama yang telah disepakati dan ditandatangani bersama antara PLI dengan DBU pada April 2021 di Jayapura, Papua.
 
Hadir mewakili DBU, perwakilan DBU di Indonesia Ir John HL Serworwora, PhD. 
 
Sebelum diberangkatkan ke Rusia dan Amerika seluruh mahasiswa binaan PLI secara resmi dilepas oleh keluarga besar PLI di Jayapura. 
Acara pelepasan dan pengutusan para mahasiswa binaan PLI dilakukan ibadah bersama dipimpin Pdt Jimmy Koirewoa.
 
Ketua Yayasan Maga Edukasi Papua Yoob Ginia, SH pada acara pelepasan memberikan sambutannya dengan mengingatkan agar seluruh mahasiswa yang berangkat dan belajar ke luar negeri untuk bersungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan emas ini. 
 
Yoob Ginia juga meminta para mahasiswa untuk benar-benar fokus pada studi yang telah dipilih agar bisa selesai tepat waktu, sehingga bisa kembali bagi yang mau kembali, dan melanjutkan studi bagi yang ingin mengenyam pendidikan lebih tinggi lagi. 
 
"Kesempatan yang didapatkan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," pinta Yoo Ginia kepada para mahasiswa di Aula Asrama PLI Kampwolker, Waena, Jayapura.
 
Turut memberikan sambutan dalam ibadah pengutusan, yakni Benny Sweny (anggota Majelis Rakyat Papua/MRP), sekaligus memberikan apresiasi kepada PLI dan menyatakan akan terus mendukung upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) Papua yang dilakukan oleh PLI ke depan.
 
“Sebagai anggota MRP saya menyampakaian terima kasih sekaligus apresiasi kepada PLI, karena PLI konsisten dalam upaya meningkatkan SDM Orang Asli Papua (OAP), dengan merekrut, menyeleksi, membina  hingga memastikan putra-putri Papua dapat berkuliah di luar negeri," ujar Benny Sweny.
 
Dikatakan Benny,  sebagaimana kita tahu, pendidikan adalah tulang punggung dari kemajuan suatu bangsa. Pendidikan merupakan indikator utama untuk mengukur progresivitas suatu bangsa. 
 
Oleh karena itu, kata dia, untuk membangun Papua indikator utamanya adalah pendidikan, dan PLI telah melakukan apa yang menjadi bagiannya. 
 
Menurut Benny, kerjasama yang dibangun PLI dengan Pemerintah Federasi Rusia adalah sebuah terobosan baru yang akan memperkaya pengalaman dan pengetahuan anak-anak Papua yang belajar di luar negeri, sehingga referensi untuk membangun Papua tidak hanya bersumber dari negara-negara seperti Amerika, Australia, dan New Zealand saja. 
 
"Saya berharap, ke depan Pemerintah dalam hal ini BPSDM dapat terus mendukung PLI dalam mempersiapkan generasi muda Papua untuk melanjutkan studi di luar negeri. Ke depan, saya juga ingin mendorong agar usaha membangun SDM Papua yang unggul ini kita akomodir dalam regulasi khusus, misalnnya PERDASUS,” tuturnya.
 
Belajar di Luar Negeri Buka Cakrawala Berpikir 
 
Sementara itu, CEO dan Founder Maga Edukasi Papua dan PLI Samuel Tabuni dalam sambutannya memberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa yang akan berangkat ke Rusia dan Amerika. 
 
Selain itu, Samuel Tabuni juga mengingatkan akan tujuan dan motivasi mereka (para mahasiswa) hingga mereka harus belajar ke luar negeri. 
 
CEO PLI ini menggaris bawahi bahwa kesempatan belajar di luar negeri tidak hanya akan menambah pengetahuan dan ilmu sesuai dengan fokus studi masing-masing saja, melainkan juga menambah pengalaman hidup yang bisa membuka cakrawala berpikir. 
 
"Ilmu pengetahuan dan pengalaman tersebut yang akan memampukan para mahasiswa untuk berkontribusi membangun dirinya, keluarganya, masayarakat dan negerinya," jelas Samuel Tabuni. 
 
Ia memberikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua dibawah pimpinan Bapak Lukas Enembe, SIP, MH atas kepercayaan dan dukungan serta kerjasama yang baik melului BPSDM Provinsi Papua. 
 
"Mahasiswa binaan kami ini dapat berangkat studi ke Rusia dan Amerika tentu karena pekerjaan Tuhan yang dinyatakan melalui peran aktif semua orang yang berkeinginan baik untuk memajukan Tanah Papua, yakni dengan mempersiapkan SDM terbaiknya melalui pendidikan tinggi," ucap dia. 
 
"Oleh karena itu, saya sangat bersyukur, sekaligus berterimakasih atas segala bentuk dukungan terhadap PLI,  baik dari Pemerintah Provinsi Papua melalui BPSDM secara khusus kepada Bapak Gubernur Lukas Enembe. Mewakili PLI kami pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Federasi Rusia melalui Kedutaan Besar Rusia di Jakarta. Saya sungguh berharap kerjasama yang baik ini dapat terus kita tingkatkan termasuk kuota beasiswa dari Pemerintah Rusia,”  ungkap Samuel Tabuni dalam keterangan persnya.
 
Kesempatan yang sama mewakili Pemerintah Provinsi Papua, Sekretaris BPSDM Papua Anthony Mirin saat pelepasan 35 mahasiswa binaan PLI ke Rusia dan ke Amerika menegaskan bahwa  sebagaimana kita ketahui sesuai dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua  satu-satunya jalan untuk memajukan Papua adalah dengan meningkatkan SDM. 
 
"Oleh karena itu, kita bersyukur dan berterima kasih karena BPSDM dapat bekerjasama dengan PLI untuk pengiriman Mahasiswa Unggul Papua yang kedua kalinya ke Rusia dan ke Amerika untuk studi di Dallas Baptist University. Saya berharap mahasiswa ini benar-benar memanfaatkan waktunya, karena beasiswa ada limit waktunya, baik untuk S1, S2 maupun S3," tegas Anthony Mirin dihadapan mahasiswa dan para undangan yang hadir.
 
Anthony mengingatkan bahwa pemerintah akan memulangkan mahasiswa asal Papua apabila masa waktu beasiswa sudah selesai. Hal ini, agar pemerintah bisa mengatur beasiswa untuk angkatan selanjutnya. 
 
"Saya yakin dengan modal pembinaan yang telah didapatkan selama di PLI, mahasiswa yang berangkat ini benar-benar dapat menyesuaikan diri dengan aturan, sistem belajar di kampus masing-masing dan bahkan budaya negara tujuan," ucapnya. 
 
"Atas nama Gubernur dan segenap pimpinan daerah menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada Pemerintah Federasi Rusia melalui Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, karena melalui bantuan beasiswa yang disediakan telah meringankan beban beasiswa yang menjadi tangggungan pemerintah. Kami pun turut mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta kepada Papua Language Institute dalam rangka kerjasama untuk tiga sampai empat tahun ke depan. Kami pastikan semua niat baik dalam rangka meningkatkan SDM Papua ini juga akan kami dukung sepenuhnya," tandasnya.
 
 Diharapkan Kerjasama Terus Berlanjut 
 
Di sela-sela persiapan keberangkatan Samuel Aleksander Mandowen di Jakarta menuju Rusia, dirinya berharap agar program kerjasama PLI, Pemprov Papua dan Pemerintah Rusia ke depannya dapat meningkatkan quota calon mahasiswa S3 yang didukung untuk berkuliah di luar negeri, khususnya ke Rusia.
 
"Semoga pemerintah juga dapat benar-benar melihat kebutuhan SDM yang paling utama, yaitu yang sangat dibutuhkan atau bahkan yang tergolong langka. Saya bersyukur karena dibina dan dipersiapkan di PLI yang dinahkodai atau dikepalai oleh orang Papua sendiri. Pengurus staf dan pengajarnya adalah putra-putri terbaik Orang Asli Papua yang mengenal dan mengerti karakter orang Papua serta mengetahui bagaimana membentuk anak-anak Papua dari awal hingga keluar," terang Samuel Aleksander Mandowen, mahasiswa penerima beasiswa satu-satunya untuk studi doktoral.
 
"Saya saya yakin PLI juga akan memastikan mahasiswanya hingga selesai pendidikan di luar negeri nantinya, bahkan yang saya tahu PLI akan terus mendukung dan memantau di mana saja para alumni binaannya terdistribusi. Oleh karena itu, saya sungguh berharap pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah dapat terus membangun kerjasama mendukung PLI ke depannya," pungkas Doctor Candidate Ufa State Aviation Technical University, jurusan Information Security ini.
 
Siap Berjuang di Luar Negeri untuk Pendidikan 
 
Sementara itu, Yoseph Iyai yang akan mengambil program Magister (S2) dengan jurusan International Relations & Law di People\\'s Friendship University Moscow mengungkapkan bahwa ia bersyukur telah melewati seluruh proses pembinaan di PLI bersama rekan-rekannya yang akan melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri. 
 
Menurutnya, mereka siap untuk berjuang di luar negeri dengan bekal kemampuan bahasa yang didapat selama pembinaan di PLI,  melainkan juga pendidikan karakter, spiritual, persiapan mental dan kedisiplinan. 
 
”Saya beserta pengurus IMAPA Rusia akan turut memastikan mahasiswa-mahasiswa asal Papua yang berada di Rusia untuk benar-benar bertanggungjawab pada kepercayaan (beasiswa) yang telah diberikan agar dapat menyelesaikan seluruh proses pendidikan sesuai waktu yang telah ditentukan. Saya pastikan seluruh mahasiswa Papua di Rusia kembali membawa ilmu, pengalaman dan ijazah di tangan untuk membangun Papua," ucap Yoseph Iyai, Ketua Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA) Rusia, yang baru terpilih dalam musyawarah IMAPA Rusia secara daring.
 
Ditegaskan Yoseph, sebagai orang yang telah merasakan proses pembinaan di PLI, dirinya berharap pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah agar dapat terus mendukung penuh PLI.
 
"Karena kami sendiri telah merasakan manfaatnya. Kami dibina dengan baik dengan pendekatan-pendekatan orang Papua dengan mempertimbangkan nilai-nilai di Tanah Papua, sehingga kami juga merasa seperti dibina seperti oleh orangtua kami sendiri," urai Yoseph Iyai.
 
Mewakili seluruh mahasiswa binaan PLI yang diberangkatkan ke Rusia dan Amerika, Samuel dan Yoseph menyampaikan terimakasih atas beasiswa dari Pemerintah Federasi Rusia melalui Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.
 
"Begitu juga dukungan beasiswa dari Pemprov Papua melalui BPSDM, dan secara khusus kepada PLI yang telah membina dan yang akan terus memastikan mereka hingga selesai studi di luar negeri nanti hingga kembali mengabdi sesuai keahliannya masing-masing," jelas mereka.
 
Keberangkatan 35 mahasiswa penerima beasiswa ke Rusia dan Amerika, dua staf pengajar PLI ikut serta dalam rombongan tersebut, yaitu Rosalina Naomi T Dagai (Ms Naomi) dan Novita Sabatin Monim (Ms Novita). 
 
Keduanya selama ini turut berperan aktif dalam pembinaan dan pengajaran Bahasa Inggris, khususnya dalam Program PLI Mandiri. 
 
Ms Naomi akan mengambil program Master Study dalam bidang Pedagogical Education di Altai State Pedagogical University, Siberia sedangkan Ms  Novita akan mengambil Program Master Study dalam bidang Linguistic di Moscow State Linguistic University.
 
Terpisah, Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Timiles Yikwa, SE selaku pimpinan komisi yang membidangi pendidikan  mengapresiasi PLI atas diberangkatkannya para mahasiswa binaan PLI.
 
Timiles berharap, seluruh siswa yang diberangkatkan studi ke luar negeri melalui PLI, khususnya yang baru saja diberangkatkan ke Rusia dan Amerika untuk tidak khawatir soal biaya yang dibutuhkan selama kuliah di luar negeri.
 
“Kami akan turut mengawal apa yang menjadi kebutuhan para mahasiswa bersama PLI dan Pemerintah Provinsi Papua melalui BPSDM. PLI sebagai lembaga yang dipimpin dan dijalankan oleh orang asli Papua saya yakin juga telah memastikan bahwa adik-adik mahasiswa yang berkuliah di luar negeri ini sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan di Papua," kata Timiles lewat telepon seluler.
 
Karena PLI, kata Timiles, tentu memahami betul kondisi di Papua melalui kajian-kajian yang telah dilakukan. 
 
"Jadi saya minta adik-adik fokus untuk kuliah agar selesai tepat waktu, dan kami pun akan mengerjakan apa yang menjadi tanggungjawab kami. Dengan Otsus Jilid II ini, kami dari DPR akan segera mengadakan pertemuan dengan BPSDM untuk mengatur  proses pembinaan bagi calon-calon mahasiswa Papua ke depan," ucap dia. 
 
"Khususnya yang akan berkuliah di luar negeri agar difokuskan pada lembaga-lembaga yang benar-benar memiliki kinerja yang terukur, memiliki jaringan di luar negeri yang memadai, dan yang pasti yang ada di Papua saja. Hal ini supaya kita bisa lebih fokus dan mudah untuk melakukan pengawasan," tandas Ketua Komisi V DPRP Timiles Yikwa.

Komentar