Kamis, 02 Mei 2024 | 12:30
NEWS

Anggota DPR: Vaksin Nusantara Dapat Digunakan untuk Menghadapi Varian Omicron

Anggota DPR: Vaksin Nusantara Dapat Digunakan untuk Menghadapi Varian Omicron
Melki Laka Lena (Dok DPR)

ASKARA - Kebijakan pemerintah melakukan vaksinasi lanjutan atau dosis ketiga (booster) menggunakan vaksin buatan dalam negeri pada tahun 2022 mendapat sambutan baik. 

Rencananya, pemerintah akan memberikan vaksinasi booster yang punya efikasi bagus dan halal dengan mengutamakan vaksin dalam negeri dan tetap mengupayakan importasi vaksin yang masih dimungkinkan. 

"Tentu merupakan sebuah kebijakan yang melegakan kita semua," Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena, melalui keterangan tertulis, Senin (27/12). 

Salah satu yang akan didorong pemerintah untuk dipakai sebagai vaksin booster tahun 2022 adalah Vaksin Nusantara. 

Kebijakan tersebut mendapat sambutan positif masyarakat luas, bahwa pemerintah menghargai dan mengapresiasi hasil karya anak bangsa dalam melahirkan vaksin yang bermutu, berkhasiat dan aman. 

Kebijakan mengutamakan produksi vaksin dalam negeri yang disampaikan oleh Ketua KPC PEN Airlangga Hartarto merupakan arahan Presiden Jokowi yang kemudian disampaikan juga oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. 

Informasi para peneliti Vaksin Nusantara terkonfirmasi bahwa T sel yang dimiliki oleh peserta uji klinis sampai dengan saat ini angkanya masih tinggi dan mampu untuk menghadapi Covid-19 termasuk varian baru omicron ini. 

Hal itu berdasarkan data para peserta uji klinis atau peserta penelitian baik tahap 1 di RSUP Dr Kariadi Semarang dan tahap selanjutnya di RSPAD Gatot Subroto. 

"Tentunya dengan data penelitian semacam ini kebijakan pemerintah tersebut tepat sekali karena dengan kemampuan vaksin dalam negeri, Vaksin Nusantara dapat digunakan untuk menghadapi varian Omicron atau bahkan juga mungkin menghadapi varian-varian lain baik yang sudah ada seperti Delta, Alfa dan sebagainya," tuturnya.

Ditambahkan Melki, kemungkinan perkembangan virus ke depan masih belum bisa diprediksi pasti. Vaksin Nusantara menjadi salah satu alternatif yang penting dan bisa dipakai.

Apalagi, kata dia, Vaksin Nusantara bersifat individual atau orang perorang yang menghasilkan vaksin sendiri, setelah melalui sebuah proses di mana sel dentritik dari masing-masing orang itu diaktifkan untuk menjadi antibodi melalui T sel yang dilakukan melalui proses vaksin nusantara ini. 

Selain Vaksin Nusantara disiapkan juga vaksin produksi dalam negeri lainnya. 
“Vaksin merah putih dan vaksin impor yang memenuhi efikasi dan kehalalan vaksin," imbuh Melki. 

Melki menegaskan, Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair dan berbagai universitas ataupun perusahaan-perusahaan dalam negeri yang mencoba menghasilkan Vaksin Merah Putih perlu didukung dengan anggaran yang cukup. 

Sementara itu, ada juga vaksin impor yang sudah efikasinya bagus dan halal perlu diatensi khusus pemerintah. 

Arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang penggunaan vaksin halal setelah mendengar masukan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga dari Nahdlatul Ulama (NU) perlu ditindaklanjuti oleh KPC PEN khususnya Kemenkes. 

"Dalam kondisi saat ini, ketika sudah ada opsi vaksin yang halal kita upayakan agar menggunakan vaksin yang halal bagi umat islam dan kita sudah mencermati bahwa dari vaksin yang halal tersebut kita punya Sinovac (PT. Biofarma) yang sudah dipakai dan sudah mendapatkan sertivikasi halal dari MUI dan juga adalah Zivifax (PT Biotis Pharmaceutical Indonesia (Biotis)," terangnya.

Kedua vaksin ini juga penting menjadi bagian dari program vaksinasi booster 2022 karena telah mendapat sertifikasi halal juga efektivitas vaksinnya bagus sesuai data BPOM. 

Kedua vaksin ini yang bagian akhirnya diproduksi di dalam negeri, beserta dua vaksin produksi dalam negeri yakni Vaksin Nusantara dan Merah Putih bisa dipakai untuk memenuhi stok vaksin untuk melakukan booster vaksin pada 2022.

Komentar