Sabtu, 11 Mei 2024 | 12:02
OPINI

Cerita Spiritual: Satu Malam Di Kerajaan Lautan Samudera Selatan

Cerita Spiritual: Satu Malam Di Kerajaan Lautan Samudera Selatan
Ilustrasi Nyai Roro Kidul (int)

Oleh: Kanjeng Senopati/KRMH. Tommy Agung Wibowo Hamidjoyo, SE 

Malam itu malam Jumat saya sholat tengah malam disepertiga malam diawal waktu. Setelah selesai sholat Lail kemudian saya biasa berdoa bertafakur dan berdzikir panjang.

Menghadirkan hati muncul ketenangan dalam lautan dzikiruloh dan keheningan tiba-tiba mendadak seperti mengantuk dan tubuh terasa jadi ringan.

Tiba-tiba badan saya seperti ringan ternyata sudah melesat seperti terbang ke atas menembus langit dan menembus awan mega di tengah malam seakan sedang melayang di atas langit lepas. Tiba-tiba saya sudah seperti bebas di atas awan dan saya bisa merasakan dinginnya malam. Tidak lama saya sudah berada di atas lautan samudera yang luas.

Saya melihat dari atas dibawah seperti ada cahaya-cahaya lampu berkilau seperti ada kota yang berada didalam samudera, lalu saya seperti turun kebawah menembus dan masuk kedalam samudera. 

Saya tidak terasa seperi masuk kedalam air dan masuk terus sampai dalam hingga terasa sangat dingin, tampaklah banyak lampu-lampu ternyata seperti ada kota diwaktu malam di dalam laut.

Tapi ada cahaya yang paling terang dan berkilauan di ujung selatan sana ternyata itu bersumber dari sebuah bangunan istana yang berwarna putih luasnya hampir menutupi seluruh dasaran lautan itu, bangunan itu tampak megah yang berkilauan di dalam samudera.

Tiba-tiba saya kok sudah berada di pinggir halaman bangunan istana yang tinggi dan luar biasa luas itu.

Bangunan itu sangat besar berkilauan yang didominasi warna putih terbuat seperti mutiara dan ada tiang-tiang yang berwarna kuning emas berkilauan itu dilapisi pintu gerbang yang berlapis-lapis.

Sementara diluar bangunan istana putih itu seperti layaknya kota ramai sekali banyak makhluk seperti manusia lalu lalang dan ada seperti manusia setengah siluman yang berseliweran seperti layaknya manusia melakukan aktivitas sehari-hari. Saya termenung sejenak melihat pemandangan aktivitas mereka di kota tersebut.

Dan sepertinya saya harus melanjutkan perjalanan untuk masuk menuju bagunan istana putih yang sangat besar dan luas itu. Lalu saya melalui berbagai pintu gerbang yang berlapis-lapis.

Saya lihat disetiap pintu gerbang didepan selalu ada banyak perajurit yang membawa tombak-tombak panjang berpakaian seperti khas prajurit kerajaan keraton, menjaga pintu gerbang tersebut. 

Tapi yang membikin aneh telinganya mereka agak panjang-panjang? Lalu ku ucapkan salam, "Salammualaykum ijinkan saya masuk.." maka terdengar ucapan jawaban salam dari dalam. Dan terbukalah setiap pintu gerbang dan sampailah saya pada pintu gerbang bangunan utama istana putih itu.

Lalu saya dibukakan pintu utama masuk bangunan itu. Di dalam saya harus melalui berbagai pintu demi pintu ruangan demi ruangan. Tercium bau sangat harum aroma therapi wangi dupa atau al bukhur (asap seperti di masjidil haram) yang diletakkan di setiap sudut ruangan di istana itu. 

Saya melihat semua ruangan dan ornamen bangunan dalam didominasi warna-warna kuningan keemasan seperti didalam sebuah istana mewah dengan perabotan seperti di dalam sebuah kraton.

Tirainya berwarna hijau dan kuning emas yang berkilauan dan dinding-dindingnya seperti terbuat dari  mutiara dan kaca kristal yang berkilauan hingga masuk menuju pintu dalam.

Setelah masuk kedalam pintu dalam tampaknya pintu ruangan utama saat dibuka pintu tersebut ada permadani hijau yang sudah membentang seakan sudah menyambutku.

Saya lihat disepanjang kanan kiri permadani itu tampak para wanita-wanita cantik-cantik berbaju hijau berselendang kuning berjejer sepanjang permadani itu, saya mengira sepertinya mereka adalah danyang-danyang nya Ratu dan mereka pada melihatku.

Walaupun danyang-danyang ini cantik dan memakai kerudung tapi aneh terlihat telinganya menyembul agak panjang. Tapi biarlah karena mereka telah menyambutku begitu sopan dan ramah sekali.

Sampai di ujung permadani saya agak terkejut karena telah berdiri seorang ibu wanita cantik yang sangat anggun yang di atas kepalanya ada lingkaran mahkota terbuat dari emas bersinar seperti berlian. Wanita itu berkerudung  muslimah berkalungkan melati. Saya masih ingat pakaian beliau berwarna hijau dan keemasan pakaiannya seperti seorang ratu dari Jawa. 

Tampak beliau tersenyum melihat kedatangan saya beliau terlihat sangat anggun dan berwibawa, hampir saya mengiranya beliau adalah Kanjeng Ibu Ratu karena pakaiannya mirip menyerupai pakaian Ibu Ratu Selatan, beliau tersenyum dan mengucapkan, "Rahayu assalammualaykum Selamat datang dimas kanjeng senopati di istana kami."

Sambil menunduk dan kedua telapak tangannya disatukan seperti ini.

Kemudian beliau bertanya, "Ada keperluan apa gerangan dimas datang jauh-jauh ke negeri kami?"

Saya menjawab salamnya, kemudian saya reflek berkata, "Mohon maaf saya hamba Allah cucu buyut dari Panembahan Senopati raja Jawa ing Mataram. Tidak tahu mengapa saya sampai disini. Mungkin ada pesan-pesan dari Kanjeng Gusti Ibu Ratu samudera Selatan. 

Kemudian wanita itu menjawab, "Dimas dan istri-istrimu sudah dianggap seperti cucu Ibu Ratu karena ada trah Majapahit Mataram turunan dari raja-raja besar di nusantara."

Kemudian beliau berkata dengan kata-kata yang halus dan merendah, "Mohon maaf dimas kanjeng senopati bukannya Ibu Ratu tidak mau menemui dimas tapi Ibu Ratu saat ini uzlah menyendiri untuk slalu berkhalwat kepada Allah lebih banyak berdzikir kepada Allah di dalam kamarnya dan jarang pernah keluar untuk bertemu kami dan manusia."

Lalu saya bertanya kepada beliau,"Mohon maaf jika seandainya saya lancang sebenarnya siapa gerangan anda dihadapan saya seorang wanita keibuan yang nampak begitu anggun sekali tapi tegas dan berwibawa ini."

Lalu beliau menjawab, "Saya adalah Nyai Blorong saya adalah penasehat utama Kanjeng Ibu Ratu dan penasehat seluruh negeri di pemerintahan kerajaan samudera laut selatan ini, panggil saja saya Ibunda Dewi."

Lalu saya meminta nasihat kepada beliau, "Ibunda Dewi, adakah kabar dari Ibunda Ratu untuk masa ini dan adakah pesan-pesam nasehat-nasehat yang bijak dari ibu Dewi kepada kita manusia umumnya dan khususnya untuk diri saya, istri dan keluarga saya dan negeri nusantara saat ini.?

Lalu beliau Ibunda Dewi memberikan kabar tentang Ibu Ratu beliau berkata, "Ibu ingin memberi kabar kepada dimas bahwa Kanjeng Gusti Ratu atau Ibunda Ratu penguasa samudera selatan dan kami semua sebenarnya adalah hamba Allaah yang berusaha menta\'ati Allaah telah memeluk Islam seribu tahun lalu."

Kata-kata pesan yang panjang dari beliau anehnya saya masih sangat ingat sehingga saya segera tulis berupa tulisan disini, intinya beliau menasehati tentang kebaikan, kata beliau.

"Ketahuilah, Ibu Ratu tidak akan keluar dari kamarnya di istananya dan menjumpai manusia kecuali untuk hal yang sangat penting untuk ibu menemuinya langsung."

Beliau Ibu ratu wajahnya selalu menunduk, seorang yang sangat lembut keibuan, penyayang dan sangat welas asih berbicara sangat halus dan pelan tapi tampak sangat anggun dan berwibawa lisannya tidak pernah lepas dari berdzikir kepada Allaah dan bertaqarub kepada Allah.

Beliau sering keluar hanya untuk beribadah haji ke Makkah hingga muncul di bumi seorang pemimpin yang adil di nusantara beliau akan mendampinginya, yaitu munculnya seorang Senopati ing nusantara sebagai raja yang adil di nusantara ini untuk melawan kezaliman dan keburukan membantu memerangi para Betaro Durgo dan setelah itu munculnya rajanya Kebatilan yaitu al Dajjal dan saat itu munculnya Sang Ratu Adil Imam Mahdi bersama untuk memerangi dajjal dan pengikutnya.

Dan pasukan kami akan selalu siap melawan tentara merah Dajjal dan tentaranya dari golongan jin. Kami bertiga adalah hajah.

Kanjeng Gusti Ibu Ratu Samudera (Ibu Ratu Kidul) adalah bernama Hajjah Syarifah Dewi Nawangwulan sebagai ratu penguasa samudera Selatan yang kekuasaannya sampai lautan antartika kutub selatan, ibu Nyai Roro Kidul Hajjah Dewi Rarakandhita sebagai Patih kerajaan (perdana menteri ratu) samudera Selatan yang tugasnya menjalankan pemerintahan kerajaan samudera dan saya ibunda Nyai Belorong atau ibunda Dewi sebagai penasihat utama kanjeng gusti Ibu Ratu Selatan. Kami semua adalah saudara dan muslimah."

"Sesungguhnya banyak sekali dari kalangan manusia yang memfitnah kami dengan sesuatu yang buruk yang berbau musrik dan syirik padahal semua perbuatan itu adalah hina dan tidak ada pada ajaran kami. Dan kami tidak pernah memerintahkan manusia untuk berbuat syirik seperti memuja kami dan melarung kepala kerbau dan darahnya ke lautan, hanya manusianya itu yang sudah tertipu oleh bisikan danyang-danyang jahat mereka itu jin-jin setan disepanjang pantai selatan dengan mengaku-ngaku mengatas namakan kami bertiga!" tuturnya.

Lalu beliau memberi pesan nasihat untuk diri saya, istri saya, keluarga saya dan negeri ini. Pesan-pesan kami untuk dimas, istri, keluarga dan negerimu saat ini.

Pertama, Hendaklah kamu terus mendekatkan diri kepada Sang Hyang Allah Subhanahu wa ta\'ala Tuhan semesta alam, untuk selalu menjaga kesucian hati dan kebersihan hati sebab dari sana akan terpancar pesona dari batinmu dan tajam mata batinmu, bertaqwalah kepadaNya dan istiqomahlah.

Kedua, untuk keluargamu hendaklah kamu memperhatikan keluargamu dan istrimu, sayangilah keluargamu, cukupkanlah mereka, bimbinglah anak-anak dan istrimu kepada jalan Allah.

Untuk permaisurimu istrimu hendaklah perhatian kepada mereka, bersikap adil, sayangilah mereka semua dan lindungilah mereka dan bersabarlah terhadap kekurangan istri istrimu. Sebab baik atau tidaknya akhlak sesorang suami bisa dilihat bagaimana ia bersikap memperlakukan istrinya.

Ketiga, nasehat untuk negerimu, sesungguhnya apa-apa yang menimpa negerimu adalah ulah-ulah keculasan manusia sendiri yang serakah. Mereka para pemimpin sudah banyak yang menentang dan melanggar norma-norma para leluhurnya dan bahkan menentang norma ajaran luhur agama Tuhannya.

Karena itu waspadalah apabila di negerimu gunung besar telah meletus dan bencana alam dimana-mana itu adalah sebagai tanda akan mulai datangnya dajjaal akan munculnya fitnah (kerusakan) besar dimana-mana di bumi ini.

Sebelum datangnya dajjal di bumimu akan terjadi pertumpahan darah diantara kalian saling berperang dan negerimu menuju kepada titik kehancuran bersama pemimpinnya.

Setelah hancur negeri ini lalu Allah munculkan kaum yang tetap istiqomah kepada ajaran para leluhur kami yaitu ajaran luhur Islam dan Allaah munculkan seseorang pemimpin dari manusia yang adil dan lurus untuk negerimu untuk bangsa jin dan manusia.

Maka bersabarlah terhadap kejahatan pemimpinmu yang saat ini. Halaulah kejahatannya dengan kekuatan dan bersatulah karena persatuan, ilmu luhur dan ketakwaan adalah senjata kalian bukan dengan emosi dan hawa nafsu.

Sebab memang sudah digariskan dalam perjanjian sekarang adalah Masa Petruk. Masa seorang Petruk untuk memimpin negeri Nusantara ini, sampai datangnya seorang pilihan membawa perubahan dan kembalinya keseimbangan alam di nusantara ini.

Dimas bantulah untuk negerimu tolonglah rakyatmu karena seorang  pemimpin yang diharapkan dan diarahkan para leluhur adalah yang hidupnya tidak memiliki banyak keinginan tapi hidupnya memiliki tujuan untuk kemaslahatan seluruh alam.

Para malaikat dan kami para leluhur akan membantumu. Cukup Allaah lah sebaik-baik penolong bagi kalian. Cukup tiga nasehat ibu sampaikan untukmu dimas dan keluarga dan negerimu. Kembalilah kamu ke duniamu sebelum waktu subuh.

Lalu beliau ucapkan salam.. Assalammmualaykum warohmatulloh wabarokatuh. Rahayu rahayu rahayu.

Tak lama kemudian saya terbangun kepala pusing dan saya tersadar setelah terdengar adzan Subuh berkumandang bersahut-sautan.

Ternyata saya tadi malam merasakan antara sadar atau setengah sadar bagai mimpi atau tidak tapi yang jelas saya rasakan alam itu seperti nyata dan saya merasakan menyakini bahwa itu ada dan nyata.

Perjalanan saya semalam itu adalah pengalaman nyata tapi bukan di dalam nyata dimensi alam manusia. Karena waktu itu saya merasakan badan ringan. 

Dan yang masih saya teringat pesan dan wejangan nasehat bijak dari beliau Ibunda Ratu Dewi (Nyai Blorong) seperti beliau ingin menjelaskan tentang hakikat eksistensi mereka bahwa mereka berlepas diri dari apa-apa yang manusia gambarkan buruk seperti mengajak kepada kesesatan, membuat tempat-tempat penyembahan, pesugihan dll yang sebenarnya beliau jauh dari perbuatan itu dan mereka sendiri mengingkari perbuatan para manusia itu.

Selama ini ada sebagian manusia yang ghuluw (berlebihan/ekstrim) dalam menghormati akhirnya sampai menyembah mereka, atau sebaliknya banyak dari manusia yang mentah-mentah menyangkal keberadaan mereka sebagai demit setan, mitos, tahayul dan musrik. Karena itu semua adalah termakan hoax dari cerita para dukun-dukun sesat.

Maka penulis sebagai muslim yang berpaham Ahlus Sunnah wal Jamaah bersikap dengan Ilmu yaitu tengah-tengah tidak ghuluw berlebih²an atau tidak mengingkari dan menafikan.

Penulis mensikapinya bagaimana Rasulullah mensikapi yaitu beriman tentang keberadaan tentang jin. Bahwa ada jin muslim dan jin kafir.

Kita pun tidak boleh terlalu ekstrim menolak dan menafikan mereka dengan mengolok-olok dan mencemooh mereka. Bahwa hakekatnya mereka adalah jin muslimah yang sangat menjaga ketaatan dan menjaga auratnya tidak seperti yang di halu kan digambarkan oleh kebanyakn manusia di film² atau gambar di lukisan-lukisan memakai pakaian keliatan dadanya, pakai kemben dll.. yang jauh tidak ada adab luhur islami.

Kita hormati mereka (para ratu tersebut) sebatas sebagai sama-sama hamba Allaah karena mereka adalah golongan jin muslim dari kerajaan Islam yang telah beriman kepada ajaran luhur Islam jauh lebih dahulu daripada kita.

Kita mensikapinya dengan cukup bahwa mereka dan kita adalah sama-sama makhluk Allaah juga hamba Allaah, mereka adalah makhluk yang lebih tua dan lebih sepuh daripada kita jadi kita hormati mereka sebatas orang yang lebih tua dari kita, selama mereka juga beriman kepada Allaah dan Rasulullah..

Memang para jumhur Ulama Ahlus Sunnah pun meyakini bahwa kerajaan² Islam dari golongan gaib atau golongan jin muslim yang terbesar adalah di lautan. Hal itu untuk mengkonter kerajaan iblis laknatullah yang juga berada di permukaan lautan dan di dasar lautan.

Terus terang nasehat beliau ternyata sangat Islami dan luhur sangat berharga untuk saya pribadi dan semua. Sehingga saya ingin tulis disini supaya tidak hilang.

Sesungguhnya pesan dan nasehat beliau hakekatnya nyata didalam kehidupan kita saat ini. Dan golongan mereka ikut memonitor terhadap situasi gejala alam sebagai dampak dari kondisi gonjang ganjing negeri saat ini.

Kisah nyata walaupun seperti mimpi tapi membawa pesan yang tersirat dan sebagai petuah. Ini hanya sekedar sharing pengalaman spiritual sesama sedulur. Rahayu, Rahayu, Wassalam..

Penulis Buyut Dalem PB X, Cucu / Wayah Dalem Gusti Pangeran Soerio Hamidjoyo / putro Dalem PB X

 

Komentar