Selasa, 21 Mei 2024 | 04:41
OPINI

Harapan dan Penghayatan di Tanah Papua Selatan

Harapan dan Penghayatan di Tanah Papua Selatan
John Gluba Gebze dan peta Papua Selatan (Dok Askara)

ASKARA - Anak-anak Papua Selatan, bagi Tuhanmu, air matamu adalah mutiara terindah yang tidak akan diabaikan-Nya. Dengan air matamu yang suci dan bening, kamu menggugah hati-Nya untuk merasakan getir pahit harapanmu yang selalu hadir bersama matahari yang terbit.

Matahari tidak pernah menangis ketika kalian semua meneteskan air mata, membasahi bumi, meresap menyuburkan tanah kelahiran dan perteduhanmu. Meskipun kamu tidak sedang nyaman di negerimu, hati siapa yang tergugah ketika melihat kamu meneteskan air mata?

Sepertinya kamu berharap di ruang hampa di mana tidak ada seorang pun yang mendengarkan tangisan dukamu dengan kucuran deras air mata yang terus berderai. Apakah negeri ini sudah tidak memiliki seorang bapak lagi yang dapat menghapus air mata sedih anak-anak negeri yang sedang merintih mencari tempat sandaran, tempat mereka berteduh di dalam ketidakpastian dan kebingungan?

Negeri besar Papua Selatan Raya bukannya tidak bertuan sehingga terlantar tidak terurus. Saudaraku, sudah banyak tetesan air mata yang dihabiskan kalian semua. Tangisanmu tidaklah sia-sia.

Derai air matamu menjadi doa terbaik kalian semua yang meluluhkan hati Amai Bapak Pengasih. Dia akan merubah air matamu menjadi permata melalui sosok pemimpin yang akan muncul dari tengah kalian semua.

Dialah sosok kerinduan yang akan menghapus semua air matamu, sehingga kamu tidak lagi bersedih dan menangis. Rangkaian goresan penghayatan untuk kalian semua yang sedang menangis, dia datang dan hadir di tengah kalian semua untuk mengganti air mata dengan senyuman, laksana fajar yang tersenyum di tengah maraknya penghuni bumi raya.

 

Jayakarta, Jumat, 10 Mei 2024
John Gluba Gebze

Komentar