Jumat, 26 April 2024 | 10:37
NEWS

KPK Usut Commitment Fee Formula E Capai Rp2,3 Triliun, Negara Lain Cuma Bayar Rp17 Miliar

KPK Usut Commitment Fee Formula E Capai Rp2,3 Triliun, Negara Lain Cuma Bayar Rp17 Miliar
Formula E (Dok EPA-Yoan Balat)

ASKARA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menelusuri alasan pembayaran commitment fee Formula E di DKI Jakarta bisa lebih mahal ketimbang negara lain dengan memeriksa beberapa saksi.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (17/11). 

"Para pihak yang kita duga mengetahui terkait dengan rencana penyelenggaraan itu, terus bagaimana pembiayaannya, kemudian bagaimana menyetorkan uang itu, nah itulah yang akan kita undang," ujar Alexander Marwata. 
 
Dikatakan, pendalaman soal commitment fee yang lebih mahal ini penting. Pasalnya, DKI membayar 122,102 juta poundsterling Inggris (Rp2,3 triliun) untuk mengadakan ajang balap itu. 

Sementara itu, negara lain hanya mengeluarkan Rp1,7 miliar sampai Rp17 miliar.

"Apakah kerjanya sudah sesuai dengan ketentuan, disetujui DPRD misalnya. Itu semua akan digali," ujar Alex.
 
Menurut Alex, belum ada tersangka dalam kasus dugaan korupsi Formula E di DKI Jakarta. Lembaga Antikorupsi masih mendalami duduk perkara dugaan korupsi pada ajang balap mobil listrik tersebut. 
 
Masyarakat diminta bersabar. KPK membutuhkan waktu mendalami kasus ini.
 
"Itu masih di proses penyelidikan dan pimpinan belum mendapatkan informasi atau perkembangan lebih lanjut dari proses penyelidikan itu," tutur Alex.
 
Sebelumnya, KPK memastikan penyelidikan rasuah dalam ajang balap Formula E tidak sembarangan. Kasus itu dibuka karena KPK mengantongi bukti.
 
"Seluruhnya didasarkan pada kecukupan bukti-bukti yang membuat terangnya suatu konstruksi peristiwa pidana korupsi," kata Plt Juru Bicara bidang Penindakan KPK, Ali Fikri, Senin (15/11). 
 
Ali menegaskan KPK sudah sesuai aturan dalam membuka penyelidikan dugaan korupsi pada ajang balap mobil listrik itu. KPK menegaskan penindakan kasus korupsi di Indonesia tidak akan pandang bulu.

Komentar