Kamis, 18 April 2024 | 22:02
OPINI

Let’s Talk About Tukang Cukur

Let’s Talk About Tukang Cukur
Mang Ucup Real 100 Persen Bukan Editan

Oleh: Robert Nio alias Mang Ucup *)

Apakah anda tahu, bahwa sang Tukang Cukur - Rosano Ferretti pasang tarif 1.600 Dollar AS atau setara Rp 21 Juta untuk sekali pangkas rambut ?

Di Jerman kalau mau jadi Tukang Cukur harus sekolah tiga tahun. Sedangkan di Amerika untuk studi jadi Tukang Cukur bisa menelan biaya sampai 14.000 Dollar AS = Rp 186 juta.

Ketika di Bangkok Mang Ucup pernah cukur dimana dilayani oleh tujuh bidadari cantik, khusus hanya untuk potong rambut saja. Bukannya untuk esek-esek melainkan murni untuk potong rambut. Kok bisa?

Setiap gadis sudah mempunyai tugasnya masing-masing. Mulai dari cuci rambut, potong kuku, pijat kepala, semir rambut, pijat kaki sedangkan yang lain memanjakan saya dengan makanan maupun minuman. Sambil potong rambut sambil manja disuapin.

Pokoknya di service full. Sehingga jelas duitnya juga jadi cepat terkuras habis. Namun yang penting Hepi lah. Namanya juga Om Senang !

Please kita jangan meremehkan Tukang Cukur, sebab ini merupakan profesi yang paling aduhai!

Betapa tidak manusia mana di kolong langit mana yang boleh memegang kepala orang hebat-hebat seenak udel. Mulai dari kepala para konglomerat sampai dengan Presiden Donal Trump.

Mungkin hanya Tarzan dan Tuhan Yesus saja yang tidak. Maklum kalau lihat gambarnya terkesan mereka itu tidak pernah potong rambut.

Apakah anda tahu banyak Penata Rambut yang selevel dengan Menteri? Misalnya penata rambut dari istri Presiden ke luar negeri manapun juga mereka pergi selalu diajak.

Disamping itu selalu dalam pesawat, hotel maupun di restaurant yang sama seperti Presiden. Maklum biaya ini semuanya sudah termasuk dalam budget negara.

Konon di Indonesia tempo doeloe yang jadi Tukang Cukur kebanyakan para pendatang dari Tiongkok. Maklum mereka tidak punya pendidikan dan juga tidak bisa bahasa Indonesia. Setelah itu disusul oleh penduduk Madura yang merantau ke Jawa.

Tukang Cukur belakangan juga identik dengan Garut. Konon, cerita banyaknya Tukang Cukur asal Garut ini lekat dengan kisah pemberontakan DI/TII yang dipimpin Kartosoewirjo, antara 1949 hingga 1950-an.

Akibat konflik itu, banyak orang-orang Garut bermigrasi ke daerah lain. Untuk bisa bertahan hidup. Mereka bekerja apa saja ala kadarnya. Antara lain jadi Tukang Cukur.

Maklum dengan modal hanya gunting dan pisau cukur. Tempat pun hanya mengandalkan sebuah Pohon Rindang. Dari sinilah istilah tukang cukur DPR (Dibawah Pohon Rindang) atau dalam basa Londo ODB (Onder De Bomen).

Ternyata profesi itu menjanjikan, sehingga akhirnya banyak ditiru orang-orang Garut lainnya.

Sedangkan Baber Shop TERTUA di Bandung letaknya di Jalan Saad 16. Namanya Sawargi yang dirintis oleh Haji Ero Saefulloh sejak tahun 1940. Terlampir foto asli Mang Ucup bukannya rekayasa. Setelah potong rambut pada tahun lampau.

Maklum tidak mau kalah oleh para remaja jaman sekang. Disamping itu mau pergi ke Marina Bay Sands Casino jadi style rambut pun harus di sesuaikan.

*) Menetap di Amsterdam, Belanda

Komentar