Jumat, 10 Mei 2024 | 10:05
NEWS

Giring Sebut Anies Pembohong, Begini Respons Wakil Gubernur DKI

Giring Sebut Anies Pembohong, Begini Respons Wakil Gubernur DKI
Giring Ganesha (Telusur.co.id)

ASKARA - Giring Ganesha atau Giring Nidji menuding Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menggunakan APBD DKI untuk kepentingan Pilpres 2024. Salah satu anggaran yang disoroti Giring soal gelaran Formula E.

Hal itu disampaikan Giring dalam video di akun Twitter PSI @psi_id, Selasa kemarin (21/9). 

"Uang muka dan jaminan bank bagi penyelenggaraan balap mobil Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi Covid-19. Uang rakyat sebanyak itu dihabiskan oleh Gubernur Anies Baswedan di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal, dan hidupnya susah karena pandemi," ujar Giring.

"Uang Rp1 triliun dia keluarkan padahal rakyat terlantar tidak masuk ke rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan," tuturnya.

Bahkan politikus yang dulunya dikenal sebagai vokalis band itu menyebut Anies Baswedan pura-pura peduli terhadap warga di Jakarta yang terkena dampak pandemi, dan berharap Indonesia tidak dipimpin Anies Baswedan.

"Pura-pura peduli adalah kebohongan Anies Baswedan di tengah pandemi dan penderitaan orang banyak. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan nanti di 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," katanya.

Pernyataan Giring itu kemudian direspons wakil Anies di Pemprov DKI. Ahmad Riza Patria mengingatkan Giring untuk bijak dalam berkomentar dan tidak saling menyalahkan sesama warga Indonesia.

"Sebagai warga bangsa kita harus bijak, harus hati-hati, jangan saling menyalahkan satu sama lain, sesama anak bangsa, apalagi generasi muda, harus menunjukkan sikap yang baik," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (21/9).

Riza mengingatkan agar tutur kata harus selaras dengan perbuatan, dan sebagai sosok pimpinan partai politik seyogyanya dapat bijak dan menjaga ucapannya.

"Tidak boleh saling menyalahkan, apalagi menuduh satu sama lain. Saya kira tidak bijak apalagi dilakukan oleh tokoh-tokoh atau pimpinannya," ujarnya.

Ia mengajak masyarakat dapat berprasangka baik terhadap sesama, sehingga, dapat tercipta sinergi positif dalam berkehidupan bernegara.

"Jadi mari kita saling berhusnuzan, saling bersangka baik sesama anak bangsa. Mari kita bersatu, kompak membangun bangsa negara, membangun DKI bersama-sama," tandasnya.

Komentar