PKPI Ganti Nama Jadi PKP, Diisi Sejumlah Purnawirawan TNI, Jabatan Ketum Mantan Komandan Denjaka
ASKARA - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) memutuskan mengganti nama partai tersebut menjadi Partai Keadilan dan Persatuan (PKP).
Sekretaris Jenderal PKP, Said Salahudin mengatakan, nama Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) diubah menjadi seperti ketika awal pendiriannya di tahun 1999.
"Perubahan AD/ART ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham)," ujar Said Salahudin, dalam keterangannya, Jumat (3/9).
Selanjutnya, perubahan pimpinan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) sebagai organ kepengurusan partai yang berkedudukan di tingkat pusat.
Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono digantikan oleh Mayor Jenderal TNI Marinir (Purn) Dr. H. Yussuf Solichien sebagai Ketua Umum PKP terpilih Periode 2021 – 2026.
"Pak Yussuf ini bukan orang sembarangan. Beliau adalah salah satu tokoh senior di militer dari matra Angkatan Laut yang sangat disegani. Beliau satu angkatan dengan Pak SBY dan Pak Prabowo," ungkap Said.
Saat masih aktif di militer, kata Said, Yussuf pernah menjadi komandan pasukan khusus Detasemen Jalamangkara atau dikenal dengan nama Denjaka. Yussuf juga pernah menjadi Asisten Operasi Korps Marinir, Komandan Lantamal V Maluku/Irian Jaya, sampai dengan terakhir menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran TNI AL.
"Setelah purna-tugas, beliau tetap mengabdi kepada negara lewat Ormas Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI). Sudah tiga periode berturut-turut beliau selalu dipercaya sebagai Ketua HNSI sampai sekarang. HNSI itu anggotanya tidak main-main, 17 juta orang," terangnya.
Menurut Said, gagasan-gagasan Yussuf seputar kemaritiman, perikanan, dan perbaikan kesejahteraan nelayan pun luar bisa sekali. Tidak berlebihan jika para nelayan di Indonesia memberi label beliau sebagai “Bapak Nelayan Indonesia”.
Selain itu, ada juga nama Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno sebagai Ketua Dewan Pembina. Try Sutrisno merupakan salah satu Pendiri PKP di tahun 1999 bersama Almarhum Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat. Try Sutrisno pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI ke-6.
"Tidak kita temui di republik ini, ada tokoh seangkatan beliau yang masih mau mengurusi partai. Ini kan luar biasa sekali. Bahkan sekarang ini saya lihat beliau sedang semangat-semangatnya membesarkan PKP," jelas dia.
Nama lainnya, masih dari purnawirawan TNI yakni Mayor Jenderal TNI (Purn) Aslizar N. Tanjung yang didapuk sebagai Wakil Ketua Umum.
"Beliau dulu dari pasukan elite Kopassus. Pernah pula diangkat sebagai Kapuspen TNI," ucap Said.
Ada juga nama Marsekal Muda (Purn) Kusnadi Kardi, mantan petinggi Angkatan Udara, Laksamana Muda (Purn) Rosihan Arsyad, mantan tokoh penting Angkatan Laut, dan ada pula Purnawirawan Jenderal Bintang Dua dari Kepolisian yang pernah memegang jabatan penting di Mabes Polri.
Ditambahkan Said, bergabungnya sejumlah tokoh purnawirawan TNI/Polri di PKP membuatnya semakin optimis menyongsong Pemilu 2024.
Untuk pengurus yang berlatar belakang sipil, selain Said sendiri yang dikenal publik sebagai pengamat atau ahli di bidang politik, hukum, dan kepemiluan, ada juga pengusaha sekaligus politisi Ellen Sukmawati yang menjabat sebagai Bendahara Umum.
"Selebihnya, pengurus DPN PKP diisi oleh mereka yang berprofesi sebagai artis, seniman, advokat, dokter, tenaga medis, pegiat lingkungan, dan sebagainya. Di era baru dan dengan semangat baru ini kami mengusung ‘tagline’ perjuangan: PKP Manunggal Bersama Rakyat! Slogan ini bermakna bahwa PKP bercampur, berpadu, dan tidak terpisahkan dari rakyat," pungkasnya.
Komentar