Jumat, 19 April 2024 | 18:40
NEWS

Niat Anggota TNI AU Melerai Keributan Sudah Baik, Tapi Caranya Berlebihan

Niat Anggota TNI AU Melerai Keributan Sudah Baik, Tapi Caranya Berlebihan
2 Oknum TNI AU yang injak kepala tunawicara di Papua

ASKARA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) mengakui aksi anggotanya yang menginjak kepala warga Merauke, Papua saat melerai keributan adalah hal yang berlebihan. 

Meski niat kedua oknum tersebut baik karena ingin melerai keributan, namun perbuatan tersebut tidak dibenarkan oleh institusi.

TNI AU menyampaikan melalui akun Twitter resminya saat merespons pernyataan netizen terkait Merauke dan Papua yang sering terjadi keributan disebabkan oleh minuman keras. Menurut netizen tersebut, kasus itu tak sepenuhnya salah TNI.

"Terima kasih, anggota tersebut memang berniat melerai keributan di TKP, namun yang disayangkan adalah caranya yang berlebihan. Hal ini tidak dibenarkan oleh institusi, proses hukum tetap kami lanjutkan sesuia aturan," demikian pernyataan TNI AU.

Menindaklanjuti permasalahan tersebut, proses hukum akan tetap berjalan. Pihak TNI AU mengatakan, tidak akan mentolerir pernyataan anggotanya yang menyalahi aturan.

"Percayalah, institusi TNI AU tidak akan mentolerir perbuatan anggotanya yang menyalahi aturan. Proses hukum terhadap pelaku terus berjalan, seperti halnya proses hukum pada kasus-kasus lainnya," lanjut TNI AU.

Seperti diketahui, dalam video yang viral, penginjakan kepala itu bermula dari perselisihan antara pria Papua tunawicara (bisu-tuli) dengan seseorang di sebuah warung. Saat itu, pria Papua itu diduga mabuk. Ia terlihat marah terhadap seseorang dan ia membuka bajunya. Seorang pria bertopi mencoba menenangkannya.

Kemudian, datang dua oknum TNI AU masih muda, dan langsung mengapit lengan pria Papua itu.

"Hei, hei, kenapa? Kenapa? Kau mabuk, kau? Kau mabuk, kau? Kau mabuk?" tanya salah satu oknum TNI AU kepada pria Papua tersebut.

Kemudian dua oknum TNI AU itu membawanya ke tepi jalan dan di situlah insiden penginjakan itu terjadi. Yang satu menidurkannya ke aspal, dan yang satu lagi menginjak kepalanya.

Komentar