Sabtu, 20 April 2024 | 00:14
NEWS

Innalillahi, Ketua MUI Labura, Ustaz Aminnur Rasyid Aruan Tewas di Bacok

Innalillahi, Ketua MUI Labura, Ustaz Aminnur Rasyid Aruan Tewas di Bacok
Ketua MUI Labura, Ustaz Aminnur Rasyid Aruan (int)

ASKARA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut), Ustaz Aminnur Rasyid Aruan, ditemukan tewas  di depan rumah warga dalam kondisi mengenaskan, Selasa (27/7/2021) petang.

Dari informasi yang diperoleh bahwa, Ketua MUI Labura tewas dengan posisi telungkup dan bersimbah darah dalam keadaan kepala terpotong dan tangan terpotong tepat di Panjang Bidang, Kelurahan Gunting Saga, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura sekitar pukul 18.00 WIB.

Video tewasnya Ketua MUI Labura itu beredar di grup whatsapp jurnalis. Di mana dalam video yang berdurasi 43 detik terdengar suara perempuan histeris.

"Ya Allah, tercincang gitu badannya. Ya Allah putus kepalanya itu. Astagfirullah Aladzim," ucap wanita dalam video tersebut.

Video pembacokan tersebut tersebut viral di media sosial. Dalam rekaman video, saksi mata di lokasi kejadian menyebut pelaku pembacokan telah melarikan diri.

Kapolsek Kualuh Hulu AKP Sahrial Sirait mengatakan, bahwa pelakunya berinisial A sedang diburu. “Ya, Sedang ditangani. Pelakunya sedang diburu inisial A, ya,” kata AKP Sahrial Sirait kepada wartawan, Selasa (27/7/2021).

Sahrial mengatakan peristiwa tersebut terjadi di Gunting Saga pada Selasa (27/7) sore, sekitar pukul 18.00 WIB. Mengenai motifnya, Sahrial mengatakan masih dalam penyelidikan.

Dilihat Selasa, Ustaz Aminnur Rasyid diserang saat sedang mengendarai sepeda motornya.

Akibat serangan tersebut, tubuhnya sampai terperosok kedalam parit dalam posisi bersujud. Selain itu, pergelangan tangan korban juga terputus.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembacokan ini bermula dari teguran Ustaz Aminnur Rasyid kepada A.

A dicurigai telah mencuri buah sawit dari kebun milik korban. Teguran ini diduga membuat A tidak terima hingga akhirnya menyerang Ustaz Aminnur Rasyid saat sedang berkendara pulang dari kebun sawitnya.

Komentar