Senin, 29 April 2024 | 14:22
NEWS

Libur Lebaran, Pemkab Purwakarta Waspadai Klaster Tempat Wisata

Libur Lebaran, Pemkab Purwakarta Waspadai Klaster Tempat Wisata
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. (Diskominfo)

ASKARA - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, lokasi wisata selama ini menjadi salah satu tempat berkerumunnya masyarakat. Sehingga harus diawasi guna meminimalisasi penularan penyakit.

Oleh karena itu, pengawasan di berbagai sektor wisata menjadi hal penting. Apalagi, di tengah wabah corona seperti saat ini.

"Jangan sampai objek wisata menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," kata Anne Ratna Mustika yang juga ketua GTPP Covid-19 Purwakarta, Senin (17/5).

Ambu Anne berharap, seluruh pengelola pariwisata yang ada bisa terus konsisten menjalankan penerapan prokes di kawasan wisata mereka. Pihaknya juga meminta para pelaku usaha wisata senantiasa menaati peraturan yang telah ditentukan pemerintah.

"Aturannya sudah jelas, di samping wajib menerapkan prokes, kawasan wisata pun tidak boleh menerima pengunjung lebih dari 50 persen dari total kapasitas kunjungan," ujarnya.

Selain itu, Ambu Anne juga menegaskan, untuk jam operasional tempat wisata ini harus dimulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Termasuk, hanya diperbolehkan menerima kunjungan dari yang ber-KTP Purwakarta.

"Kepada masyarakat kami juga mengimbau, mau berwisata silakan asal harus tetap memperhatikan protokol kesehatan," jelas Ambu Anne.

Kabid Pariwisata Disporaparbud Kabupaten Purwakarta Acep Yulimulya menambahkan, keselamatan, keamanan dan kenyamanan wisatawan selama ini jadi agenda prioritas jajarannya.

Khusus di momen liburan Lebaran ini, Acep mengaku telah melakukan pengawasan ekstra di seluruh objek wisata.

"Kami berkaca pada kejadian di India. Artinya, kerumunan di lokasi wisata harus diminimalisasi," katanya.

Di momen libur Lebaran ini, pihaknya menerjunkan pasukan monitoring untuk mobile ke seluruh lokasi wisata yang ada. Terutama, lokasi wisata air yang selama ini kunjungannya kerap membludak. Pengawasan tersebut sengaja dilakukan guna memastikan penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata ini.

"Kami sangat mengapresiasi, karena dari pantauan kami para pengelola pariwisata telah menjalankan protokol kesehatan sesuai arahan dari pemerintah," jelasnya.

Acep menambahkan, selama ini di wilayahnya terdapat 62 destinasi wisata. Dari jumlah tersebut, 30 di antaranya merupakan lokasi wisata alam/buatan milik swasta. Selebihnya, adalah wisata religi dan kuliner.

Adapun, penekanan penerapan protokol kesehatan tersebut sebagai bagian dari antisipasi pemerintah untuk meminimalisasi penyebaran virus corona. Pihaknya berharap, seluruh pengelola wisata tetap konsisten menjalankan arahan tersebut demi kebaikan bersama.

"Kami juga berpesan supaya masyarakat tidak memaksakan masuk ke lokasi yang sudah penuh. Silahkan cari yang lain, karena di kita banyak tersebar lokasi-lokasi wisata lainnya," demikian Acep. (kesatu)

Komentar