Jumat, 26 April 2024 | 08:23
NEWS

Meski Hadapi Kendala, Evakuasi KRI Nanggala 402 Terus Diupayakan

Meski Hadapi Kendala, Evakuasi KRI Nanggala 402 Terus Diupayakan
KRI Nanggala 402. (Dok. Antara)

ASKARA - Upaya evakuasi KRI Nanggala 402 di perairan utara Bali  menemui kendala. Mengingat badan kapal selam berada di kedalaman 838 meter.

Asisten Perencanaan (Asrena) Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Muhammad Ali mengatakan, pengangkatan badan kapal memerlukan pengait untuk diikatkan ke KRI Nanggala yang tenggelam.

"Untuk mengangkat memang agak susah mungkin karena untuk menempelkan pengait dengan barang yang akan diangkat itu butuh tangan (untuk mengaitkan)," katanya di Jakarta, Selasa (4/5).

Beberapa bagian kecil KRI Nanggala 402 memang sudah berhasil diangkat, namun bagian-bagian besar belum bisa terangkat ke permukaan.

"Sampai saat ini mungkin hanya bagian-bagian kecil saja yang bisa diangkat, kalau yang besar belum. Tapi akan kita update lagi terakhir apakah sudah bisa tapi upaya ini terus kita lakukan," tutur Laksamana Muda Muhammad Ali.

Saat ini ada dua kapal Tiongkok dan satu milik SKK Migas di perairan Bali. Rencanannya satu lagi kapal dari Tiongkok juga akan ikut dalam proses evakuasi.

"Kami berupaya terus menerus untuk mencoba mengevakuasi Nanggala yang telah ditemukan posisinya di dasar laut Bali," kata Laksamana Muda Muhammad Ali.

Mengenai batas waktu pencarian belum ditentukan karena upaya evakuasi juga sangat berhubungan erat dengan kondisi alam di sekitar karamnya kapal.

"Masalah batas waktu itu tidak bisa tentukan karena tergantung medan, situasi. Di mana di Laut Bali kita ketahui juga ada internal wave yang disampaikan beberapa waktu lalu kita sudah sampaikan," jelas Laksamana Muda Muhammad Ali.

Dia meminta semua pihak bersabar dalam melakukan evakuasi karena tim juga sangat hati-hati. Apalagi diketahui masih ada torpedo aktif yang ikut tenggelam bersama.

"Jadi kita harus benar-benar hati-hati dan harus sabar.  Kita juga siapkan KRI kita, ada KRI Rigel dan ada beberapa kapal lagi untuk pengamanan," tandas Laksamana Muda Muhammad Ali.

Komentar